Menurut pengamat politik Sebastian Salang, Jokowi dan Prabowo telah menunjukkan kelasnya dengan sikap kesatria dan berjiwa besar yang lebih mengendepankan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
"Saya apresiasi adanya pertemuan itu dan salut pada sikap kesatria dua anak bangsa yang berjiwa besar demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," ujar Pendiri lembaga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) ini kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2019).
Pertemuan dua mantan rival di Pilpres itu juga merupakan simbol ketegangan politik yang telah berlangsung sekian lama telah berakhir.
Pertemuan itu juga imbuh dia, bentuk pengakuan Prabowo kepada Jokowi sebagai presiden yang sah, hasil pemilu 2019.
"Itu artinya, segala macam upaya upaya hukum menggugat atau menolak hasil Pilpres telah berakhir," jelasnya.
Selain itu Prabowo menunjukan sikapnya sebagai seorang negarawan untuk mengakhiri pertikaian politik demi bangsa dan tanah air.
"Ia menunjukan bahwa dirinya tidak egois dengan terus ngotot melawan hasil putusan MK. Ia melihat kepentingan yg lebih besar," ucapnya.
Pertemuan itu juga berarti bahwa, Jokowi dipersilahkan umtuk terus membangun bangsa ini.
Untuk itu diharapkan Jokowi tidak menyia-siakan dukungan dan harapan Rakyat.
Baca: BPS: Angka Kemiskinan Penduduk Indonesia Turun hingga 530 Ribu Jiwa
Erick Thohir: Pertemuan Jokowi-Prabowo Tunjukkan Kedewasaan Demokrasi Indonesia
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menyambut positif pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto.
Ia menilai pertemuan tersebut memberikan gambaran kedewasaan demokrasi di Indonesia.
"Saya rasa buat generasi muda pertemuan dua pimpinan nasional, presiden terpilih Ir. H. Joko Widodo dan tentu Pak Prabowo adalah hal yang posistif," katanya ditemui dalam acara 'Young Penting Indonesia', di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019).
"Di mana bisa memberikan contoh yang baik tidak hanya di Indonesia tapi juga di negara lain loh. Di mana demokrasi yang terjadi di Indonesia ini adalah demokrasi yang dewasa," imbuhnya.