TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kalangan milenial menjadi tumpuan suksesnya kelangsungan pertandingan Cabang Olahraga Gulat PON XX Papua.
Mayoritas dari jajaran panitia pelaksana (Panpel) Gulat PON XX Papua adalah anak-anak muda, termasuk wakil setempat.
Gulat, yang memperebutkan 18 medali emas, termasuk cabor yang paling ditunggu kompetisinya.
“Kendati sebagian besar dari 100-an perangkat pertandingan cabor ini dari kalangan milenial, namun wawasan dan pengetahuan mereka tentang pertandingan gulat teruji,” ungkap Yahya Madjid, Technical Delegate (TD) Cabor Gulat PON XX Papua, Selasa (28/9/2021.
Sebanyak 25 wasit dan 27 perangkat pertandingan dari Jakarta akan bertolak ke Merauke pada 3 dan 4 Oktober mendatang. Di Merauke, ada 38 tenaga lokal, serta 12 perangkat dari Jayapura.
Gulat akan dikompetisikan 8 hingga 14 Oktober 2021. Perebutan 18 set medali emas, perak dan perunggu dari cabor gulat akan dilangsungkan setelah Cabor Wushu.
Sudah dipastikan jika tidak ada perunggu ganda, sebagaimana diminta oleh tuan rumah.
“Kita mengacu pada peraturan gulat internasional, hanya satu perunggu di setiap kelas atau ketegori,” ujar Yahya Madjid.
Yahya Madjid menjelaskan, pertandingan Gulat PON XX Papua akan tersaji menarik dan seru.
Sebagai penanggung-jawab Cabor Gulat untuk PON XX Papua ini Yahya Madjid mengakui sudah melakukan berbagai upaya agar penyelenggaraan kompetisi gulat selama enam hari itu berlangsung baik, lancar, aman dan nyaman.
“Cabor gulat harus aman dari gangguan, baik dari dalam atau luar gedung pertandingan,” ujar Yahya Madjid, yang terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak berwenang, baik menyangkut keamanan dan pengamanan maupun kesehatan.
“Prinsipnya, kompetisi gulat harus berjalan lancar, siapapun yang mencoba-coba melakukan keributan akan langsung berhadapan dengan petugas keamanan. Pokoknya, zero accident,” tutur Yahya Madjid, mengulang pernyataan dari penanggung-jawab keamanan klaster Merauke, Kapolsek/KP3 Merauke, Iptu Lalang.
Yahya Madjid juga menjanjikan, kompetitor Cabor Gulat akan menjadapatkan pelayanan yang baik setiba di Merauke.
Dia menjamin, tidak akan ada yang terlantar, misalnya tidak ada penjemputan di bandara, seperti yang dialami sejumlah cabor.