News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PON Papua

PP PGSI Meminta Para Atlet Gulat yang Bertanding Junjung Tinggi Fair Play

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Gulat Kaltim sedang berlatih

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panpel Cabor Gulat PON XX Papua yang akan menggelar pertandingan pada tanggal 8 hingga 14 Oktober 2021 di Merauke menjanjikan penerapan sportifitas.

Zero accident, nihil kerusuhan, menjadi target utama dari gelaran Cabor Gulat yang memperebutkan 18 set medali ini.

Nihil kerusuhan atau tanpa keributan itu menjadi komitmen dari pengurus teras PP PGSI maupun perangkat pertandingan Cabor Gulat PON XX Papua.

Dalam konteks itu, Ketua Umum PP PGSI, Trimedya Panjaitan mengharapkan jajaran perangkat pertandingan Cabor Gulat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan tidak dipengaruhi tekanan dari apa dan siapapun.

Di sisi lain, Ketum PP PGSI juga meminta para atletnya bertanding dengan menjunjung tinggi fair-play.

“Bertandinglah dengan semangat luar biasa, tetapi tetap dengan mengedepankan sportivitas,” ujar Trimedya Panjaitan.

Trimedya Panjaitan secara khusus melakukan dialog dengan para wasit yang akan memimpin perebutan 18 set medali cabor gulat ini, Selasa (28/9/2021) malam. Dalam dialog virtual itu Ketum PP PGSI mengapresiasi tugas berat yang diemban 25 wasit yang bertugas di Merauke.

Diketahui, kompetisi cabor beladiri selalu rentan masalah, tak terkecuali saat dipertandingkan di PON.

Demikian juga dengan gulat. Pertandingan gulat di tiga PON terakhir rawan persoalan, sebagian karena keputusan wasit yang menimbulkan ketidak-puasan satu pihak.

Keributan atau kerusuhan yang terjadi di arena pertandingan seringkali disebabkan oleh keputusan wasit yang dinilai subyektif.

Perihal keputusan wasit yang subyektif itu juga disampaikan Technical Delegate (TD) gulat PON XX Papua, Yahya Madjid.

Dalam dialog dan pembekalan kepada perangkat pertandingan, Rabu (29/9) siang, Yahya Madjid mengisyaratkan jika dulu sering ada keputusan wasit yang 'diperjual-belikan'.

“Menjadi tekad kita bersama jika hal itu tidak terulang lagi, atau terjadi di kompetisi gulat PON XX Papua ini,” tutur Yahya Madjid dalam dialog virtual yang juga diikuti oleh Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PGSI, Gusti Randa.

Pada kesempatan itu Gusti Randa secara khusus meminta jajaran perangkat pertandingan, dalam hal ini panitia pelaksana (panpel), dengan senantiasa menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan  untuk menghindari penularan Covid-19.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini