Kedua, Venue Cabor Sepatu Roda PON XX di Buper Waena juga mempunyai panggung penonton berkapasitas 650 seat, dan telah memenuhi standar internasional yaitu di atas 500 seat.
Keunggulan ketiga, venue ini dapat menyelenggarakan turnamen saat malam hari.
"Hal itu ditunjang dengan instalasi lampu dari Philips berukuran 3.000 lux, yang memang diwajibkan memilikinya untuk kelas Olimpiade," kata Jefrry kepada Tribun-Papua.com.
Kemudian yang keempat, suatu Cabor berstandar internasional harus menyediakan training sistem, dengan perekaman turnamen-turnamen berskala internasional.
Venue Sepatu Roda PON XX Papua juga telah memenuhinya, dengan mendatangkan lead dari Amerika Serikat.
Di luar dari fasilitas venue, faktor eksternal juga menjadi perhatian penting dari Vesmaco Asia.
Penilaian juga dinilai terhadap letak gelanggang Cabor Sepatu Roda, di mana harus berada di daerah yang terjangkau mobilitas.
Jeffry berharap, atas pemberian sertifikat kelayakan, maka atlet sepatu roda Papua dapat lebih optimis dalam gelaran PON XX 2021.
Dia berpesan agar masyarakat Papua dapat menjaga aset olahraga ini sebaik mungkin ke depannya, terlepas dari penyelenggaraan PON XX 2021.
Kemudian terkait rencana ke depan, pihaknya akan melakukan beberapa program khusus setelah PON.
Satu di antaranya, penempatan Timnas Indonesia Cabor Sepatu Roda yang akan melakukan sesi latihan di Jayapura, menuju Asian Games di Guangzhou China.
Diketahui, hingga kini Kamis (30/9/2021), cabor sepatu roda telah menyumbangkan medali emas terbanyak untuk DKI Jakarta.
Dari pantauan Tribunnews, DKI Jakarta hingga kini telah mengantongi 18 medali emas.
Dari 18 medali emas tersebut, sepuluh di antaranya diraihd ari cabor sepatu roda.
Hal tersebut membuat DKI Jakarta menempati posisi puncak klasemen sementara Kamis (30/9/2021) pukul 14.30 WIB.
Selain DKI Jakarta, tuan rumah Papua juga mencatat enam medali emas dari cabor sepatu roda.
(Tribunnews.com/Laura Hilmi) (Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)