Total ada 54 tim kesehatan, 420 dokter dan perawat, pengemudi 110 orang dan didukung 1.000 relawan.
Dari 420 dokter dan perawat akan ditempatkan disejumlah daerah yaitu di Kota Jayapura sebanyak 115 orang, Kabupaten Jayapura sebanyak 115 orang, Kabupaten Merauke sebanyak 100 orang serta Kabupaten Mimika sebanyak 90 orang.
Kementerian Kesehatan juga mendukung pengawasan terhadap tempat menginap atlet dan tempat pertandingan.
Dilakukan protokol kesehatan di semua tempat yang menghadirkan para olahragawan dan masyarakat yang akan mendukung mereka bertanding.
Selain persiapan pelayanan kesehatan, dr. Imran Agus Nurali mengatakan dukungan Kementerian Kesehatan terhadap PON XX ini disiapkan lengkap.
Tidak saja fasilitas layanan, namun sejak jauh hari sebelum pembukaan PON XX Papua, Kementerian Kesehatan sudah melakukan edukasi soal protokol kesehatan.
"Edukasi dilakukan sejak lama untuk menghindari risiko penularan Covid-19, juga penyakit lain yang endemis di Papua. Ini dilakukan baik kepada pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan PON seperti atlet, wasit, official dan lainnya, juga kepada masyarakat yang akan menyaksikan pertandingan. Seluruhnya harus bebas dari Covid-19," ujarnya.
Dr. Imran menjelaskan, bahwa ini misalnya dilakukan dengan pemeriksaan sertifikat vaksinasi Covid-19 dan atau hasil swab PCR bagi mereka yang datang dari luar Papua.
Dan nantinya saat mereka akan meninggalkan Papua juga wajib dilakukan pemeriksaan swab. Dengan demikian diharapkan menekan sekecil mungkin kemungkinan penyebaran Covid-19.
Informasi lain soal kesehatan juga terus disampaikan terhadap penyakit endemis di Papua, seperti Malaria yang kasusnya masih cukup tinggi.
Selain itu juga DBD dan HIV-AIDS yang masih menjadi potensi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan bagi yang datang ke Papua.
"Semuanya ini dilakukan Kementerian Kesehatan agar PON XX Papua dan nantinya Peparnas XVI Papua berlangsung aman, nyaman, dan tetap sehat bagi semua. Selamat bertanding, salam sehat, ...Torang Pasti Bisa," pungkasnya.