TRINNEWS.COM, PAPUA- Sprinter asal Jawa Barat, Tyas Murtiningsih punya prinsip sebelum menjalani lomba bahwa semua lawan di final tidak ada lawan yang terberat kecuali diri sendiri.
Setiap pelari sama-sama memiliki potensi untuk menjadi yang tercepat di sebuah lomba.
Sehingga, dia merasa yang perlu dilakukan adalah upaya ekstra untuk bisa melawan diri sendiri.
Bagaimana harus bisa melawan diri sendiri. Mengerahkan semua kemampuan terbaik dari diri.
Karena atletik lari 100 meter ini adalah nomor individu yang terukur.
Kecepatan bisa didapat dari hasil latihan.
"Kalau ditanya lawan terberat, maka jawabannya adalah diri sendiri. Dan kalau itu bisa, maka kita akan menang dan bisa lebih baik dari sebelumnya," ujarnya dikutip dari situs resmi PB PON.
Setelah memenangkan medali di PON XX Papua ini, dirinya berharap bisa mengikuti kompetisi berikutnya.
Dia mengincar kompetisi yang lebih tinggi lagi, serta mencapai target.
"Target saya bisa memecahkan rekor nasional. Apalagi PON pertama kali. Karena sebelumnya tidak masuk final dan hanya mencapai peringkat ke 10 dengan catatan waktu 12.30," ungkapnya.
Tyas Murtiningsih membuktikan ketajamannya dalam menguasai lintasan.
Terbukti, pada final nomor lari 100 meter putri PON XX Papua tahun 2021 ini, dia berhasil menyabet medali emas dengan catatan waktu 11.79 detik.
Lomba final nomor lari 100 meter putri PON XX tahun 2021 digelar di Mimika Sport Complex (MSC), Rabu (6/10/2021).
Dalam lomba ini, ada beberapa lawannya yang merupakan pelari dengan nama besar di level nasional bahkan internasional.