Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan, indikator perekonomian nasional telah menunjukkan kondisi yang membaik sejak pandemi awal 2021.
Dia menilai, saat ini sudah terjadi tren pemulihan di sektor properti.
“Secara nasional kita telah melihat tanda-tanda rebound dengan pasar properti yang mulai bergeliat kembali. Akselerasi pemulihan diharapkan terjadi dengan dukungan kebijakan pemerintah dan minat beli masyarakat yang terus naik.
Jadi kita bawa semangat ini untuk industri properti bisa bangkit tahun ini,” kata Ali.
Dia menambahkan, perekonomian nasional telah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (quarter on quarter), meskipun sebagian masih ditopang oleh tingkat pembelanjaan negara.
Namun demikian hampir semua sektor industri mengalami pertumbuhan.
Sementara itu, Ndari Surjaningsih, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia mengatakan, permintaan properti residensial mengalami peningkatan penjualan di kuartal II/2021, khususnya untuk rumah tipe menengah (21-70 m²) dan besar (>70 m²).
Baca juga: Tahun Ini Penjualan Rumah Tapak Masih Mendominasi, Berikut Alasannya
“Bank Indonesia berharap dengan adanya kebijakan strategis seperti pelonggaran rasio LTV dan perpanjangan insentif PPN DTP tahun ini, sektor properti dapat bangkit dan turut berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Baca juga: Bisnis Sewa Apartemen Lebih Cuan Ketimbang Inves di Deposito
Sementara itu, Real Estat Indonesia (REI) berhasil mencatat realisasi rumah komersial yang pada 2021 terjual sebanyak 73.518 unit di berbagai daerah di Indonesia.
Angka tersebut meroket 223 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 22.721 unit.
“Sentimen positif pasar properti sudah jelas terlihat dengan peningkatan penjualan rumah komersial yang naik hingga 223% pada 2021 dibanding 2020.
Tren ini tentu jadi bukti pemulihan industri properti yang didukung oleh kerja sama berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah,” kata Ketua Umum Real Estat Indonesia Totok Lusida.