Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berharap kawasan superblok Oasis Central Sudirman dapat mendorong perekonomian Indonesia.
Diketahui, pembangunan kawasan superblok Oasis Central Sudirman merupakan hasil kerja sama PT Taspen (Persero) dengan perusahaan asal Jepang, PT Mitsubishi Estate Co.
Oasis Central Sudirman akan dibangun di atas tanah seluas 3,3 hekter dengan dana yang sepenuhnya dikeluarkan oleh Mitsubishi Estate sebesar Rp 10,6 triliun. Rencananya selesai pada 2029.
Baca juga: Pengembang Properti Optimistis Situasi Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh Positif pada 2023
Sekretaris Kementerian Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan Pemerintah memang tengah mendorong berbagai sektor, termasuk properti yang disebut memiliki kontribusi cukup besar.
Hal itu ia sampaikan ketika acara Groundbreaking (Peletakan Batu Pertama) World-Class Property Green Energy Superblock Oasis Central Sudirman di Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).
"Di kuartal 3 2022 lalu, sektor properti tumbuh 0,63 persen. Artinya Pemerintah sangat mengharapkan kontribusi, share yang cukup besar dari sektor properti ini," kata Susiwijono.
Ada dua gedung di Oasis Central Sudirman yang disebut akan menjadi paling tinggi di Jakarta.
Gedung pertama memiliki 65 lantai dan tinggi 276 meter, sedangkan yang kedua memiliki 75 lantai dan tinggi 335 meter.
Susiwijono berharap dalam beberapa tahun mendatang kawasan ini dapat betul-betul berkontribusi secara nyata.
Terlebih, Oasis Central Sudirman dikatakan oleh Direktur Utama Taspen ANS Kosasih, akan menyerap 100 ribu tenaga kerja yang melibatkan 170 industri pendukung dari mulai perenanaan, konstruksi, hingga operasional.
Baca juga: OK Bank Garap Pembiayaan Konsumer untuk Renovasi Properti
"Mudah-mudahan dalam beberapa tahun ke depan, betul-betul berkontribusi nyata. Ke depannya selain ini menjadi gedung tertinggi di Jakarta dan di Indonesia, ini bisa menjadi pusat kegiatan bisnis dan pusat aktivitias masyarakat bisa di sini semuanya," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Duta Besar Jepang Untuk Indonesia, Kanasugi Kenji mengatakan ini merupakan proyek yang penting.
Menurut dia, proyek ini dapat mentransformasi lanskap Indonesia.
"Ini bisa menjadi perubahan di masa depan bagi pengembangan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD)," kata Kenji.
Ia juga melihat kerja sama ini sebagai suatu hal yang penting dalam hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang yang tahun ini menginjak usia 65 tahun.