Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Bank Tabungan Negara menargetkan kurang lebih 84 persen market share KPR subsidi yang diakadkan kepada 430.000 orang debitur dari berbagai segmen diantaranya prajurit TNI dan Polri, Pegawai Negeri Sipil, dan Pekerja sektor industri lainnya.
Menariknya program kepemilikan rumah KPR saat ini diminati oleh kaum milenial.
"Tercatat sejak awal program diluncurkan higga Juni 2024 kaum milenial mendominasi akad transaksi kepemilikan KPR," kata Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon Napitupulu di sela-sela penyelenggarakan akad massal di perumahan Pesona Kahuripan 9, Bogor belum lama ini.
Baca juga: BTN Gelar Akad KPR Massal, Dukung Penyaluran Kredit di Indonesia
Pada acara ini, dihadiri oleh 200 calon debitur baik KPR ataupun debitur KUR BTN. Para debitur tersebut terbagi kedalam 3 sektor, sebanyak 140 orang mengambil KPR Konvensional baik subsidi maupun non-subsidi, sebanyak 40 orang KPR Syariah subsidi dan non-subsidi, dan KUR BTN sebanyak 20 orang.
Dikatakan Nixon, khusus tahun 2020-2023 kaum milenial menyerap KPR subsidi sebanyak 425 ribu unit dengan akumulasi nilai Rp62 triliun.
"Kabar baik ini tentunya menjadi angin segar pemerintah sebagai penyanggah kabar bahwasannya millenial enggan untuk memiliki rumah di tahun yang akan datang,' katanya.
Dikatakannya, BTN menjadi penyalur tangan pemerintah memiliki peran strategis dalam mewujudkan kebutuhan rumah, sejak tahun 1976 hingga hari ini telah menyalurkan 5,2 juta unit rumah yang tersebar ke seluruh Indonesia.
Terhitung dari tahun 2015 hingga saat ini, telah terwujud 1,5 Juta unit KPR subsidi maupun non-subsidi dengan anggaran Rp3,5 triliun.
BTN juga mengusahakan adanya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang merupakan dukungan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membantu membeli dan memiliki rumah sendiri.
Nixon menyebut, kabarnya per-Agustus tahun ini kuota FLPP habis sehingga BTN bersama Pemerintah akan mengusahakan ada penambahan.
"Namun masih dikaji ulang oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR tergantung besarnya nilai penerimaan negara tahun ini," katanya.
Terkait penyelenggaraan akad massal di perumahan Pesona Kahuripan 9 Bogor, Fikri (25) seorang pegawai swasta kelompok milenial yang memanfaatkan program ini agar bisa memiliki hunian yang nyaman dan murah
"Acara akad massal KPR ini memberikan banyak keuntungan karena mudah dalam proses pengajuan kredit perumahan dan syaratnya sangat mudah dan cukup melengkapi data dan membawa KTP, NPWP, slip gaji, dan buku nikah.
"Juga ada promo dengan batas waktu tertentu, yaitu potongan administrasi, diskon biaya notaris, dan doorprize sepeda motor jika beruntung,” katanya.