Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah menyebut dirinya diwanti-wanti Presiden Prabowo Subianto soal program 3 juta rumah.
Fahri mengatakan, ketika pelantikan, Prabowo membisikkan pada dirinya bahwa menjalankan program ini akan berat.
"Tadi pas pelantikan, Pak Prabowo membisikkan ke saya, 'Berat loh itu tiga juta.' Ini pekerjaan berat buat kita semua ya," katanya ketika hendak mengikuti acara sertijab di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024) malam.
Baca juga: BTN Gembira Prabowo Bakal Jalankan Program 3 Juta Rumah per Tahun, Tapi Awas Ada Developer Fiktif
Fahri menjelaskan program tiga juta rumah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
Melainkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada penataan ekosistem yang melibatkan pemerintah dan pihak swasta.
"Tiga juta itu adalah hasil dari penataan ekosistem bagi semua pihak. Pemerintah, swasta dalam negeri, luar negeri, untuk terjun membangun perumahan," ujar Fahri.
Ia menyebutkan bahwa Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman akan fokus menyelesaikan backlog 13 juta perumahan di Indonesia dan 26 juta permukiman Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Dalam upaya mencapai target tiga juta rumah, Fahri mengungkap bahwa anggaran yang dialokasikan mencakup untuk dua juta rumah di desa dan satu juta rumah di perkotaan.
Baca juga: Realisasikan Program 3 Juta Rumah, REI Pede Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Perumahan
Meskipun besaran anggaran untuk program ini belum bisa dibeberkan, ia memastikan bahwa Kementerian Keuangan telah menyiapkan kebutuhan dananya.
"Kita nanti cek angka-angka yang sudah ada sekarang ya. Nanti kita akan evaluasi lagi," ucap Fahri.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).