Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melanjutkan program penyediaan hunian vertikal yang terintegrasi dengan stasiun kereta api.
Proyek apartemen di kompleks Stasiun Margonda, Depok, akan dijadikan sebagai percontohan hunian yang menempel dengan stasiun kereta api.
Apartemen tersebut bernama Samesta Mahata Margonda yang berdekatan dengan stasiun kereta api dan dikelola oleh BUMN Perum Perumnas.
Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan pihaknya bersama Kementerian BUMN akan meninjau apartemen tersebut pada Rabu pekan depan.
"Kita akan meninjau langsung hari Rabu (27/11/2024), ya. Kita janjian di Margonda. Kita lihat contoh (yang sudah selesai)," kata Ara, sapaan akrab Maruarar, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, apartemen Samesta Mahata Margonda merupakan contoh yang berhasil.
Proyek apartemen lainnya yang dibangun di Tanjung Barat juga dinilai sebagai sesuatu yang berhasil.
Di situ telah dibangun dengan konsep berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD).
"Jadi memang kalau di TOD ini sudah ada beberapa contoh yang berhasil. Di Margonda, kemudian kita sudah selesaikan di Tanjung Barat," kata Tiko, sapaan akrab Kartika.
Tiko mengatakan, pengembangan TOD serupa akan diterapkan di Stasiun Manggarai, Jakarta; Stasiun Kiaracondong, Bandung; dan Stasiun Surabaya Gubeng.
Ia menyebut ada lahan seluas 60 hektare di Manggarai dan 12 hektare di Surabaya.
"Jadi itu konsepnya TOD seperti di Margonda itu, antara apartemen dengan stasiun kita sambungkan, sehingga masyarakat bisa langsung dapat akses ke kereta juga," ujar Tiko.
Ara kembali menegaskan bahwa ini adalah bentuk kerja sama antara Kementerian PKP dan Kementerian BUMN.
Baca juga: Hunian Berkonsep TOD Dapat Atasi Backlog Perumahan dan Kemacetan