News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Investasi Properti dan Fenomena Harga Ruko yang Naik Gila-Gilaan: Siasat Berburu Cuan

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deretan ruko di Gading Serpong Tangerang, Banten.

Dia mengatakan, pasar ruko di wilayah tersebut sedang hot-hotnya.

"Pertumbuhan sektor perkantoran, creative space untuk kawula muda dan berjibunnya pilihan hunian di kawasan dekat township atau perumahan berskala kota yang bisa jadi pilihan kaum muda yang belum mampu menjangkau harga rumah di township," kata dia.

Baca juga: Prabowo Akan Kucurkan Insentif Pajak untuk Sektor Properti di 3 Tahun Pertama Pemerintahan

Kawasan twonship dimaksud antara lain, seperti Paramount Gading Serpong, BSD City, Bintaro Jaya dan Alam Sutera.

Hal itulah yang= mendorong demand atau permintaan ruang komersial seperti ruko cukup tinggi.

Selain itu, daya beli warga di wilayah Tangerang Raya juga cukup tinggi dan cukup banyak yang melirik ruko sebagai salah satu alternatif investasi.
 
“Ruko di Bintaro, Serpong sampai Gading Serpong baru-baru lauching cepat habisnya, dengan harga pada saat diluncurkan minimal Rp2,5-3 miliar,” papar Henike.
 
Di sisi lain, Ray tak menampik, bahwa konektivitas dan aksesibilitas yang sangat tinggi antar proyek skala kota membuat sebuah kawasan semakin terbuka dan mendorong perekonomian di kawasan itu semakin tumbuh lebih cepat.

Baca juga: Menteri Perumahan Ajak Aguan Gabung ke Program 3 Juta Rumah


 
Menurutnya, kendati tidak melonjak-lonjak seperti tahun 2011-2013, secara umum properti di kawasan Tangerang masih cukup baik dan masih menawarkan pertumbuhan harga.
 
“Yang stagnan itu karena dia (pemilik properti) mau jual buru-buru (karena butuh uang segera). Padahal situasi lagi seperti sekarang di mana orang (calon pembeli) sangat selektif," sebutnya.

"Yang butuh uang itu akhirnya jual dengan harga dasar sehingga kesannya tidak naik. Biasanya yang seperti itu investor yang butuh uang untuk diputer lagi. Tahan sebentar lagi, harganya pasti naik kok,” imbuhnya.
 

Inves Mahal-mahal, Malah Boncos: Tips Pengamat Properti


Kendati demikian, membeli ruko jangan asal comot. Tak ada perhitungan bisa-bisa boncos alias merugi karena rukonya jadi ‘sarang hantu’ atau tak hidup lantaran kawasannya tidak berkembang.
 
Pengamat properti kawakan sekaligus Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit berpendapat, ada sejumlah faktor penting sebelum membeli ruko.
 
“Pastikan anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke diri sendiri. Satu, apa tujuan beli ruko. Ruko adalah bangunan multifungsi, jadi pastikan Anda tahu apa tujuannya. Apakah mau menggunakannya sendiri, atau langsung menyewakannya," sebutnya.

Pengamat properti Panangian Simanungkalit. (Endrapta Pramudhiaz)

:Kedua, seberapa besar ruko yang dicari karena ukuran ruko mennetukan harga serta kegunaannya. Kalau mau pakai sendiri, menjualnya, atau menyewakannya, pertimbangkan fakta bahwa ukuran ruko anda akan menentukan jenis klien, harga sewa dan faktor lain,” ungkap Panangian.
 
Ia juga menegaskan, lokasi menentukan kualitas dan keuntungan ruko.

Membeli ruko di kawasan yang sudah ramai beda dengan membelinya di area yang baru akan berkembang. Lokasi ruko yang dekat jalan besar atau area perumahan dinilai memiliki potensi bagus untuk berbisnis.
 
“Memilih ruko sebagai bentuk investasi adalah pilihan yang cukup berisiko, tetapi bentuk dan fungsinya semakin banyak dicari. Maka itu, pastikan lokasinya potensial,” jelasnya.
 
Situasi perekonomian yang mulai membaik juga menjadi ikut mendorong cepat lakunya ruko yang ditawarkan.

Baca juga: Gandeng Investor Jepang, Pengembang Properti Lokal Bangun Klaster Baru di Sawangan

Sales & Marketinf Director Paramount Land, Chrissandy Dave, yang mengembangkan Maggiore Signature di Gading Serpong, yang dimintai pendapatnya mengatakan, saat ini sedikitnya ada 100 bisnis baru yang dibuka di sisi selatan Gading Serpong.

Wilayah tersebut menurutnya, kini berkembang menjadi Centra Business District (CBD) baru.

Mereka yang inves ruko di kawasan ini umumnya karena mempertimbangkan captive market yaitu  120.000 jiwa dari 40 klaster hunian di kawasan ini.

Jurus-jurus Pengembang, Maksimalkan Infrastruktur

Para pengembang umumnya punya banyak jurus agar proyek propertinya cepat diserap pasar dan menjadi kawasan yang hidup di kemudian hari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini