Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengungkap bahwa Pemerintahan Qatar akan membantu merealisasikan program 3 juta rumah per tahun yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.
Hashim, yang juga merupakan adik kandung dari Prabowo, mengungkap bahwa tak hanya Qatar yang akan membantu, tetapi pihak dari Abu Dhabi (Uni Amirat Arab) turut menyatakan ketersediaan ikut terlibat dalam program ini.
Baca juga: Mau Ikutan Program 3 Juta Rumah, Perhatikan Dulu 4 Hal Ini!
Adapun 3 juta rumah ini ditargetkan bisa terbangun setiap tahun, jadi selama Pemerintahan Prabowo sepanjang lima tahun, 15 juta unit direncanakan akan terbangun.
Rencananya, dalam pembangunan 3 juta rumah setiap tahunnya, 2 juta unit akan dibangun di pedesaan dalam bentuk perumahan, sedangkan 1 juta unit di perkotaan dalam bentuk apartemen.
"Saya dengar sendiri dari Pak Presiden Prabowo bahwa Pemerintah Qatar bersedia untuk membiayai 5 juta unit perumahan," kata Hashim dikutip dari siaran pers Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Jumat (27/12/2024).
"Ada juga dermawan dari Qatar secara pribadi akan bantu 1 juta unit perumahan," lanjutnya.
Sementara itu, dari pihak Abu Dhabi, ia mengatakan pemerintahan setempat juga bersedia membantu pembangunan rumah sebanyak satu juta unit.
Baca juga: Mau Ikutan Program 3 Juta Rumah, Perhatikan Dulu 4 Hal Ini!
"Jadi dua negara ini bersedia untuk membiayai 7 juta unit perumahan," ujar Hashim.
Sebelumnya, Hashim pernah mengatakan hal serupa. Ia menyatakan program 3 juta rumah berpeluang melibatkan perusahaan-perusahaan asing.
Ia mengungkapkan bahwa Satgas Perumaham telah mengundang perusahaan dari China, Qatar, Singapura, dan Malaysia untuk berpartisipasi dalam proyek ini.
Hal itu ia ungkap ketika memberikan sambutan dalam acara Propertinomic Executive Dialogue bertajuk “Sukseskan Program Pembangunan 3 Juta Rumah” di Jakarta, Kamis (10/10/2024).
"Konsep dari kita satgas adalah kita akan nanti mengundang perusahaan-perusahaan dari China, Qatar, UEA, Singapura, Malaysia. Saya bisa lapor bahwa sudah ada indikasi sukses," kata Hashim.