TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan akan menggeber pembangunan 3 juta rumah per tahun untuk mengatasi backlog kebutuhan rumah.
Adanya program tersebut, industri semen pun meyakini permintaan semen akan meningkat, terlebih pemerintah masih menggenjot pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
Baca juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Perumnas Kembangkan Lahan di Pulogebang Jakarta Timur
Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) Suherman Yahya mengatakan, menghadapi 2025, industri semen masih akan menghadapi tantangan akibat kondisi pasar yang oversupply.
Namun, perseroan tetap optimis untuk memanfaatkan peluang yang datang melalui program pemerintah yang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
“Program infrastruktur, termasuk pembangunan 3 juta rumah dan pembebasan BPHTB untuk kategori tertentu, akan menjadi pendorong utama permintaan semen pada tahun 2025,” kata Suherman dikutip Sabtu (7/12/2024).
Hingga kuartal III 2024, SMBR mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia menyebut, meskipun permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mengalami penurunan 1,4 persen (YoY), terutama di pasar Sumsel dan Lampung, SMBR terus menjaga kestabilan penjualannya.
Baca juga: Rusun Perumnas Akan Direvitalisasi dari 5 Jadi 20 Lantai untuk Program 3 Juta Rumah Prabowo
“Kami melihat potensi peningkatan volume penjualan semen pada kuartal IV 2024, terutama sebelum libur Natal dan Tahun Baru, yang didorong oleh siklus permintaan yang menguat,” ujar Suherman.
Di tingkat nasional, permintaan semen diperkirakan akan tumbuh 1 persen, dengan tingkat utilisasi industri yang meningkat sebesar 1% dibandingkan tahun 2023.