Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menyatakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto harus berani memberantas mafia tanah yang semakin mengakar di masyarakat dan institusi penegak hukum.
Menurut Dino, tidak semua orang memiliki keberuntungan seperti dirinya yang dapat bersuara dan mendapatkan perhatian media dalam melawan kejahatan sindikat mafia tanah.
“Saya juga ada keberanian untuk melawan. Sebagian besar masyarakat tidak kenal siapa-siapa, tidak tahu hukum, dan tidak bisa melawan. Mereka hanya bisa menerima nasib,” ujarnya kepada wartawan di Sekretariat Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).
Dino juga menyoroti betapa sulitnya masyarakat kecil menghadapi mafia tanah, terutama mereka yang tidak memiliki akses terhadap media maupun pendampingan hukum.
Menurutnya, mafia tanah telah menjadi sebuah industri yang melibatkan kolusi antara oknum di berbagai lembaga negara, seperti kepolisian, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kejaksaan, hingga peradilan.
“Saya bilang industri, ya, kenapa industri? Karena ini memang pabrik untuk menghasilkan uang dengan menjual hukum. Industri. Ada kolusi antara mafia tanah dan hukum-hukum di jajaran aparat pelaksanaan hukum ini,” katanya.
Baca juga: Dino Patti Djalal Ungkap Keterlibatan Oknum Polisi dalam Jaringan Mafia Tanah
Dino mengimbau pemerintah agar mengambil langkah tegas, agresif, dan konsisten untuk memberantas mafia tanah. Ia juga menyinggung keberadaan Satuan Tugas Mafia Tanah yang dahulu sering diumumkan tetapi kini jarang terdengar keberlanjutannya.
“Upaya dari pemerintah yang tegas, agresif, dan konsisten. Tegasnya penting ya. Tadi kan ada yang nggak tuntas atau ngambang. Harus tegas sampai tuntas, sampai selesai. Agresif, harus dikejar,” tegasnya.
Baca juga: Dino Patti Djalal Ungkap Keterlibatan Oknum Polisi dalam Jaringan Mafia Tanah
Ia menambahkan ihwal langkah-langkah pemberantasan harus dilakukan secara berkelanjutan.
Dino memuji kepemimpinan Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menangkap beberapa mafia tanah dan diumumkan kepada publik. Dia berharap momentum itu dapat diteruskan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang yang baru.
Keluarga Dino menjadi korban praktik mafia tanah pada tahun 2021 melalui modus penipuan sertifikat tanah. Rumah milik ibunya hampir berpindah tangan karena manipulasi dokumen oleh sindikat mafia tanah.