News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2015

Ramadhan Sebentar Lagi, Perbanyaklah Amalan Ini

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamaah bersiap sholat Isya di penghujung bulan Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2013). Bulan Ramadhan dipergunakan sebaik-baiknya oleh umat Islam untuk mencari pahala, antara lain dengan membaca Al Quran, beriktikaf, dan shalat tarawih. (Kompas/Agus Susanto)

TRIBUNNEWS.COM - Sahabat tribunners, bulan Sya'ban yang kini tinggal beberapa hari lagi merupakan bulan penutup dan diangkatkan amal manusia kepada Alloh SWT.

Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan An-Nasa'i dan Ahmad; Hasan yang artinya, “Inilah bulan yang di dalamnya amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad; Hasan).

Pada bulan penutupan dan 'dilaporkannya' amalan setiap manusia oleh malaikat ini, umat muslim di seluruh dunia diharapkan dapat memperbanyak amalan baiknya. Para ulama menyebutkan amalan di bulan Sya'ban itu ada yang dianjurkan ada pula yang tidak dianjurkan.

Khusus untuk para muslimah, seperti dilansir bersamadakwah. net, sebaiknya mendahulukan amal ini. Karena sebagaimana dimaklumi, muslimah memiliki udzur yang tak dimiliki muslim laki-laki. Yakni haidh yang menyebabkan mereka terhalang puasa beberapa hari.

Sebagian muslimah mungkin tuntas membayar hutang puasa ini beberapa bulan setelah Ramadhan. Namun ada kalanya muslimah belum sempat menunaikan qadha’ puasa. Maka Sya’ban merupakan bulan terakhir untuk membayar hutang puasa tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Al Bukhari yang artinya;

"Aku punya hutang puasa Ramadan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam," (HR. Al Bukhari)

Sedangkan amal untuk umat muslim secara umum yang sebaiknya dilakukan di bulan itu adalah memperbanyak amal kebaikan.

Yakni,pertama memperbanyak puasa sunnah. Ini dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang memperbanyak puasa sunnah.

Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saat mengetahui beliau banyak melakukan puasa sunnah di bulan Sya’ban.

Aku (Usamah bin Zaid) berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya’ban.” Rasulullah menjawab, “Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i; hasan)

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha juga meriwayatkan kebiasaan hadits yang menunjukkan amal di bulan Sya’ban ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban. (HR. Al Bukhari)

Ketika menjelaskan hadits ini dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani menerangkan bahwa kalimat “berpuasa sebulan penuh” adalah ungkapan majaz. Dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang boleh mengatakan “berpuasa sebulan penuh” padahal yang dimaksud adalah “berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu”.

Dari keterangan tersebut, dijelaskan bahwa berpuasa sunnah di bulan Sya’ban menjadi begitu istimewa karena pada bulan ini amal diangkat, bulan ini dilalaikan oleh banyak manusia, dan sekaligus puasa Sya’ban merupakan persiapan puasa Ramadhan. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhyidin Mistu, Mushthafa Al-Bugha, dan ulama lainnya dalam Nuzhatul Muttaqin.

Ulama yang lain menjelaskan bahwa memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban itu maksudnya adalah puasa-puasa sunnah. Yakni puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, puasa Dawud dan puasa yang disunnahkan lainnya.

Kedua memperbanyak amal soleh. Baik menggiatkan shalat rawatib, shalat malam, tilawah Al-Qur’an, sedekah, amal sosial dan lain-lain. Karena bulan Sya’ban merupakan bulan diangkatnya amal, maka alangkah baiknya ketika amal kita benar-benar bagus pada bulan ini.

Adapun untuk amal-amal yang masuk kategori ibadah mahdhah, hendaklah berpegang pada sunnah Rasulullah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini