Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Masjid Jami' An Nawier berdiri di Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Masjid ini telah menjadi tempat ibadah umat Islam mulai 1760 Masehi atau 1180 Hijriah.
Rumah ibadah yang bangunannya menyerupai huruf L ini konon dibangun oleh keturunan dari Nabi Muhammad.
Hal tersebut dinyatakan Ketua Pengurus Masjid An Nawier, Dikky Basandid.
Menurutnya, hal itu disimpulkan karena dibagian depan Masjid ada makam seorang bernama Syarifah Baba Kecil, keturunan Nabi Muhammad yang berasal dari Hadramaut, Yaman.
"Beliau (Syarifah) konon merupakan yang mewakafkan tanahnya untuk dijadikan masjid ini," kata Dikky kepada Tribun, Selasa (7/6/2016).
Masjid yang mempunyai luas tanah sekitar 2.000 meter persegi dan luas bangunan 1.500 meter persegi, disebut Dikky, telah mengalami beberapa kali pemugaran dan pemeliharaan.
Dari beberapa kali itu, renovasi pada 1800 merupakan paling mengubah fisik masjid. Perbaikan yang sudah berlangsung lebih dua abad silam itu menjadikan Masjid An Nawier yang sebelumnya berdinding kayu menjadi tembok.
Perubahan bentuk bangunan itu turut mengubah pula arah kiblat masjid yang berada di antara perumahan padat penduduk itu.
Saat ini, arah kiblat di Masjid An Nawier tampak condong ke kanan. Garis-garis shaf yang juga miring juga seolah menegaskan perbaikan arah salat.
Setelah Indonesia merdeka, masjid ini sempat pula mengalami beberapa kali.
"Pada awal 1990an juga pernah direnovasi pemerintah," kata Dikky.