News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2017

Mantan Napi dan Mualaf Tionghoa Menimba Ilmu Agama di Pesantren yang Didirikan Anto Medan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesantren Attaibin milik Anton Medan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Keberadaan Pondok Pesantren Attaibin sudah tidak asing lagi bagi para mantan narapidana (napi) maupun mualaf Tionghoa.

Pondok pesantren ini berlokasi di Kampung Bulak Rata RT 2/8, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Deni Chunk (41) menjelaskan, berdirinya pondok pesantren Attaibin bermula ketika Tan Kok Liong atau yang dikenal dengan nama Anton Medan ingin menysiarkan Islam dengan membangun pesantren ini tahun 2002 lalu.

"Cita-cita bapak (Anton medan) ingin bangun pesantren untuk mualaf Tionghoa, makannya didirikan pondok pesantren ini,"

"Pembangunan sekitar dua tahun, baru mulai beroperasi pada tahun 2004," tutur Deni saat ditemui TribunnewsBogor.com (Tribunnews.com network)

Sekolah yang didalamnya juga terdapat pondok pesantren bagi mantan narapidana dan mualaf tionghoa ini berdiri dilahan seluas 1,6 hektare.

Namun sayang, saat ini yayasan sudah tidak aktif lagi seperti beberapa tahun lalu.

Saat ini yang masih tersisa hanya pondok pesantren bagi eks napi serta mualaf Tionghoa yang ingin belajar ilmu agama.

"Iya yayasan sudah tutup dari tahun 2012, kalau pesantrennya sih masih tetap berjalan. Malahan setiap bulan itu ada saja eks napi yang datang untuk mondok disini," terangnya.

Menjelang bulan ramadhan para santri sudah banyak yang pulang ke kampung halamannya masing-masing untuk melaksanakan ibadah puasa bersama keluarganya.

"Emang engga banyak, kalau bulan puasanya biasanya pada pulang," tukasnya.

Menurutnya, santri yang merupakan mantan napi itu selain dibekali ilmu agama juga diajarkan berwira usaha selama berada di pondokan.

Seperti belajar ngelas, beternak hingga menjahit agar setelah mereka keluar sudah punya bekal keahlian untuk melanjutkan hidupnya dan tidak kembali terjerumus dalam dunia hitam.

"Mereka diajarin baca alqur'an dan shalat. Ada juga alumni yang sekarang sudah bisa membuka pondok pesantren sendiri dikampunya," kata lelaki yang juga mengajar di Pondok Pesantren Attaibin ini.

Disisi lain, arsitektur bangunan yang berada di pondok pesantren yang didirikan Anton Medan ini cukup unik.

Sebab, bentuk bangunnannya berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya.

Bagian yang paling mencolok terlihat di bangunan masjid yang mengambil gaya arsitektur tionghoa.

Deni mengatakan, jika bangunan Masjid Hok Tek Liong ini sengaja mengambil gaya bangunan di China sebagai ciri khas Anton Medan yang memang keturunan tionghoa.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini