Mengapa tidak cukup berdoa saja?
Baca: Mahasiswa hingga Dekan Universitas Riau Kaget Tiba-tiba Kampusnya Digeledah Densus 88
Begitulah, tanpa dilandasi iman, kesadaran dan disiplin tinggi sungguh berat menjaga kontinuitas salat.
Efek Kesehatan
Tetapi jika kita amati, kalaupun seseorang enggan menjaga konsisteni salat lima waktu, hidup inipun selalu terikat dengan ritual keduniaan yang rutin.
Sejak dari mandi, berpakaian, sarapan pagi, membaca koran, nonton televisi, telepon teman, dan sekian ritual keduniaan lain yang juga memakan waktu sebagaimana salat.
Belum lagi ritual mingguan, bulanan dan tahunan, selalu saja manusia kreatif menciptakannya dan menjaganya, misalnya pesta ulang tahun kelahiran.
Jadi, kalau alasan enggan salat karena waktu, sesungguhnya kurang logis karena untuk melaksanakan salat bisa kurang dari sepuluh menit. Soal tempat pun cukup fleksibel.
Dampak positif lain dari salat juga mendatangkan kesehatan.
Coba perhatikan dan rasakan dalam gerakan-gerakan salat tersebut, dari mulai takbir mengangkat kedua tangan, ruku', sujud, duduk, dan gerakan lainnya, jaringan syaraf tubuh akan tetap lentur dan rileks.
Dalam banyak penelitian, sujud misalnya, mampu membebaskan otak syaraf dari kegelisahan, rasa resah, dan tekanan kejiwaan.
Baca: Kalau Ada Dengar Kabar Buruk Jangan Terkejut Berulang Kali Diucapkan Istri Pendeta Henderson
Kepasrahan yang dilakukan orang yang sujud membuat otak dan syaraf menjadi tenang dan terasa kosong.
Seorang yang salat telah berbagi keresahan dan kegelisahan hidupnya kepada Tuhan-nya sehingga akan terasa ringan dan nyaman.
Ucapan dan gerakan salat dapat menyatukan antara hati pikiran, dan gerak untuk mencapai khusyuk.
Mengapa tahajjud pada waktu malam sangat ditekankan, karena dalam keheningan malam itu kita akan merasakan hubungan yang intim dan penuh privacy dengan Tuhan.
Setiap gerakan salat adalah bahasa ritual, sejak dari mengangkat tangan, membungkukkan badan sampai menundukkan kepala sampai ke tanah.
Semuanya itu, kalau saja dihayati dengan mendalam, jauh lebih ekspresif ketimbang ucapan seribu kata.
Ketika seorang muslim bersujud dengan khusyuk menundukkan kepala dan menempelkan dahinya ke tanah, rangkaian kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan perasaan hatinya ketika bersimpuh menghadap Tuhan.