Dia mengetahui tentang dirimu, sejak kamu dicipta dari tanah, lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu.
Maka jangankah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui siapa orang-orang yang bertaqwa.
Ayat tersebut menegaskan, Allah lah yang menciptakan kita, dan mengetahui semua prosesnya sejak awal mula tercipta dari tanah, jadi janin, bahkan juga sampai kematian kita.
Tak ada perbuatan sekecil apapun yang luput dari pengetahuan-Nya sepanjang hidup kita.
Jauh sebelum manusia menemukan teknologi CCTV, Alquran sudah mengenalkan sistem pengawasan Ilahi bernama malaikat, yang merekam semua perbuatan manusia dan tak ada yang tersisa, tak ada terhapus.
Pilihan
Tak ada manusia yang mampu membebaskan diri dari berbuat kesalahan dan dosa. Hanya tingkatan, volume, dan frekuensinya yang berbeda.
Ada yang melakukan dosa besar, ada yang kecil, ada yang terang-terangan terlihat orang lain, ada yang sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui orang lain.
Bagi Allah, semuanya terlihat jelas. Yang baik di antara mereka adalah yang segera bertaubat, tidak mengulangi lagi setelah berbuat dosa.
Lalu berusaha menjauhi hal-hal yang mendekatkan pada pintu dosa dan keji agar tidak terulang.
Namun tidak mungkin manusia itu bisa menjaga dirinya putih bersih dari dosa dan kesalahan, sehingga Allah menghibur, jangan putus asa dari rahmat-Nya karena Dia maha luas ampunan-Nya.
Oleh karenanya janganlah kita merasa paling bersih dan paling suci.
Ibarat mobil yang sudah dicuci, begitu keluar garasi lalu masuk jalan raya pasti ada saja kotoran yang menempel.
Kesalahan yang terjadi pada seseorang itu bisa bermula dari salah niat atau salah dalam mengambil keputusan.
Coba hitung sendiri, setiap hari berapa banyak kita mesti membuat keputusan mengingat setiap saat selalu dihadapkan beragam pilihan.