Sementara itu, Imam Bukhari mengkhatamkan Alquran pada siang hari bulan Ramadan satu kali khatam dan pada salat malamnya setiap tiga hari satu kali khatam.
Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, “Hanya saja terdapat larangan mengkhatamkan Alquran kurang dari tiga hari, namun pada waktu-waktu yang memiliki keutamaan seperti bulan Ramadan terlebih pada malam-malam Al-Qadr dan pada tempat-tempat yang utama seperti Makkah bagi yang mendatanginya.
Maka dianjurkan memperbanyak membaca Alquran untuk mengambil keutamaan waktu dan tempat. Inilah yang dikatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ishaq bin Rahwayh, dan para imam lainnya.
Para sahabat Nabi r.a tidaklah membaca Alquran satu dua ayat sebagaimana yang dilakukan sebagian umat Islam.
Riwayat dari Saib bin Yazid mengatakan, “Umar bin Khattab r.a memerintahkan Ubay bin Kaab dan Tamim Al-Dari r.a untuk membangunkan orang-orang agar mendirikan sebelas rakaat. Mereka menghidupkan malam hingga menjelang waktu fajar.”
Para sahabat Nabi juga banyak yang mengkhatamkan surah Al-Baqarah dalam dua belas rakaat ringan, bukan tergesa-gesa membacanya seperti di zaman sekarang.
Bahkan, dari mereka ada yang mengkhatamkan surah Al-Baqarah dalam delapan rakaat salat saja.
Dari Nafi bin Umar bin Abdullah berkata, “Aku mendengar Ibnu Abi Mulaikah berkata bahwa dirinya melaksanakan salat dalam bulan Ramadan yang dalam satu rakaatnya membaca surah Fathir dan sejenisnya, namun tidak ada yang merasa berat dengan hal itu.”
Para ulama salaf senantiasa bangun malam meskipun usia mereka telah lanjut.
Dalam riwayat para sahabat nabi yang disarikan Tribunnews.com dari tulisan Gana Islamika dengan judul
Kelebihan Ibadah para Sahabat Nabi dan Ulama Salaf
disebutkan, diantara mereka ada yang mencapai usia 130 tahun namun membaca 40 ayat dalam satu rakaat salat pada bulan Ramadan.
Abu Raja Al-Utharidi misalnya, mengkhatamkan Alquran dalam salat setiap sepuluh malam.
Teladan Kedermawanan Rasulullah
Dalam hal kedermawanan, keluarga Nabi senantiasa meneladani Nabi Muhammad Saw.
Mereka selalu berbuka dengan orang-orang fakir miskin.
Mereka berbagi dengan orang-orang yang menyinggahi rumahnya berupa makanan yang mereka makan.