TRIBUNNEWS.COM - Di bulan suci ramadhan ini, umat muslim diwajibkan untuk menjalani puasa.
Puasa umumnya dilakukan dengan menahan haus dan lapar dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Banyak penelitian telah membuktikan manfaat dan efek samping dari berpuasa.
Riset pun mengklaim puasa turut mempengaruhi penurunan berat badan.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat kita berpuasa?
Dan bagaimana cara aman untuk berpuasa?
Entah kita sedang berpuasa atau tidak, tubuh manusia selalu membutuhkan energi.
-
Baca: Bosan dengan Kolak Pisang? Yuk Cobain 7 Variasi Kolak Berikut, Dijamin Buka Puasamu Semakin Nikmat
Sumber energi utamanya adalah gula yang disebut glukosa, yang biasanya berasal dari karbohidrat, termasuk biji-bijian, produk susu, buah, sayur, kacang-kacangan dan bahkan permen.
Glukosa disimpan di hati dan otot, yang kemudian dilepaskan ke aliran darah saat tubuh membutuhkannya.
Namun, selama puasa, proses ini berubah.
Setelah sekitar 8 jam puasa, hati akan menggunakan cadangan glukosa terakhirnya.
Pada titik ini, tubuh memasuki keadaan yang disebut glukoneogenesis, yang menandai transisi tubuh ke mode puasa.
Penelitian telah menunjukkan glukoneogenesis dapat meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.
Tanpa karbohidrat yang masuk, tubuh menciptakan glukosa sendiri, terutama menggunakan lemak.