News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Cara Mengajari Anak Puasa Sejak Dini, Mulai Perlahan hingga Beri Penghargaan bila Berhasil

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang tua perlu ajarkan anak berpuasa sejak dini, bisa dimulai dengan perlahan hingga beri penghargaan bila berhasil. Ikuti tips selengkapnya!

Mulai Umur Berapa Anak Boleh Ikut Puasa?

Untuk menilai anak Anda sudah mampu menjalankan ibadah puasa atau tidak, Anda harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak Anda sekarang.

Apakah anak Anda memiliki berat badan yang normal atau tidak? Bagaimana perkembangan anak Anda, apakah sama seperti perkembangan teman sebayanya?

Jika anak Anda memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal, meminta anak untuk menjalankan ibadah puasa sepertinya tidak menjadi masalah.

Namun, jika anak Anda memiliki berat badan yang kurang dari standar atau anak Anda terlihat kurus, sebaiknya jangan memaksa anak untuk berpuasa.

Sebenarnya, puasa untuk anak yang belum puber juga tidak wajib, tetapi tidak ada salahnya untuk mengajari anak puasa dari kecil.

Usia anak untuk mampu mulai berpuasa tampaknya bervariasi tergantung kemampuan individu masing-masing.
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum meminta anak untuk berpuasa.

Baca: Manfaat Puasa Untuk Tubuh, Detoks Hingga Kembalilan Fungsi Sel yang Malas Kerja

Baca: Tangis Vanessa Angel Pecah Saat Teringat Sosok Ini, Sedih Harus Jalani Puasa Pertama di Penjara

Anak sangat membutuhkan zat gizi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat bila dibandingkan dengan orang dewasa.

Pada usia ini, anak melewati berbagai tahap pertumbuhan dan perkembangan.

Jika asupan anak berkurang pada masa ini, mungkin saja pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu.

Oleh karena itu, jika anak berpuasa, usahakan tidak sampai mengurangi jumlah asupan yang harus diberikan kepada anak.

Anak bisa diajarkan puasa secara bertahap, mulai dari puasa setengah hari hingga puasa sehari penuh agar anak tidak terkejut menerima perubahan.

Bagaimana puasa yang aman untuk anak?

Anak berisiko mengalami masalah pada saat puasa karena ukuran tubuhnya yang kecil, kebutuhan zat gizinya yang besar, serta anak belum mampu untuk menyediakan makanan untuk dirinya sendiri.

Berbeda dengan orang dewasa, zat-zat gizi yang masuk ke dalam tubuh anak dipakai untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Sehingga, kekurangan sedikit saja zat gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Agar tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak saat berpuasa, Anda harus memberikan perhatian ekstra pada asupan makanan anak.

Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada anak yang sedang berpuasa, sebaiknya pastikan anak Anda menerima:

Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein.
Sedangkan protein dibutuhkan anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Jangan lupa untuk tambahkan buah dan sayuran dalam menu berbuka dan sahur sebagai sumber vitamin dan mineral.

Baca: Waktu Mustajab Untuk Berdoa Saat Berbuka Puasa, Tak Akan Tertolak dan Jangan Sia-Siakan

Baca: Doa Buka Puasa, Ini Doa yang Dibaca Rasulullah saat Berbuka Puasa

Hindari makan makanan manis saat sahur

Hal ini dapat menyebabkan lapar dan cepat lelah karena kadar gula darah dapat turun dengan cepat.

Gula sederhana ini membantu mengisi kembali cadangan energi tubuh setelah lama berpuasa.

Minum banyak air

Minum air yang cukup menjaga tubuh anak Anda terhidrasi dengan baik, sehingga tidak mengalami dehidrasi saat menjalankan puasa dalam waktu yang panjang.

Hindari minuman yang berkafein

Kafein merangsang tubuh untuk mengeluarkan cairan lebih banyak sehingga tubuh memerlukan cairan yang lebih banyak untuk menggantinya.

Hindari makanan berminyak dan yang digoreng.
Perut anak lebih sensitif dibandingkan dengan perut orang dewasa.

Baca: 6 Cara Mengatasi dan Mencegah Bibir Kering dan Pecah-pecah saat Puasa

Baca: 5 Resep Varian Minuman Es Kelapa Muda Segar untuk Buka Puasa

Perhatikan waktu tidur anak

Sebaiknya anak tidur pada siang hari karena jika menghabiskan waktu siang hari dengan bermain, dikhawatirkan anak akan kehabisan energi dan tidak kuat untuk menjalani puasa.

Pada malam hari, biasakan anak untuk tidur tidak larut malam.

Anak membutuhkan waktu tidur selama 9-11 jam.

Pada saat tidur terjadi rangsangan pertumbuhan pada anak karena hormon pertumbuhan dilepaskan. (*)
 

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ini Caranya Jika Ingin Mengajarkan Anak Puasa Ramadan Untuk Pertama Kali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini