Masjid yang memiliki dua menara dan satu kubah utama ini, memiliki delapan pintu dengan tiang penyangga masjid berjumlah 25 buah.
Tiang penyangga berjajar lima buah yang masing-masing dilapisi marmer putih.
Jumlah tiang penyangga ini, Nur Suhud mengatakan, melambangkan jumlah para Nabi, yakni 25 orang.
Pada masing-masing tiang penyangga ini diberi nama para Nabi dengan tulisan kaligrafi. Dimulai dari Nabi Adam AS dan diakhiri dengan Nabi Muhammad SAW.
Masjid yang berlokasi di Jalan Gantiang No 10 ini berada persis di pinggiran jalan raya, sehingga memudahkan akses masyarakat yang akan memanfaatkan masjid apabila waktu salat telah tiba.
Masjid yang bermula sederhana ini, sekarang terbuat dari beton dinding dan warna hijau dan putih yang menjadi ciri khasnya.
Masjid Raya Ganting berdiri di atas lahan seluas 102 x 95,6 meter ini memiliki halaman yang cukup luas sehingga mampu menampung jamaah yang cukup banyak, terutama pada salat hari raya Idul Fitri.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Masjid Raya Gantiang, Masjid Tertua di Padang, Paduan Arsitektur Minang, Cina, Persia & Timur Tengah