Dengan munculnya satu komunitas masyarakat akan muncul kebutuhan kebutuhan baru baik terkait dengan pangan, sandang, papan dan kebutuhan hidup lainnya, seperti perkakas, alat transportasi dan lain sebagainya.
Menghadapi berbagai kebutuhan hidup, manusia tertantang untuk menciptakan sarana yang menunjang kebutuhan hidupnya.
Demikianlah siklus kehidupan manusia di bumi ini dari dahulu hingga sekarang. Semua alat alat canggih yang modern pada saat ini pada dasarnya adalah dalam rangka memenuhi hajat hidup kebutuhan masyarakat dengan segala pranatanya.
Peradaban Manusia
Peradaban adalah hasil dari rangkaian produk budaya manusia. Semakin banyak produk budaya satu bangsa semakin tinggi pula tingkat peradaban bangsa tersebut sehingga menjadi kebanggaan.
Sejarah menunjukkan banyak peradaban telah muncul dan tenggelam, dipergilirkan dari masa ke masa. Mulai peradaban Mesopotamia di Irak, suku Mayadi Amerika Tengah, Mesir, China, Yunani, Romawi, Persia, Islam,
Peninggalan yang berupa bangunan fisik yang ada di kawasan tempat tinggal nenek moyang mereka menjadi saksi bisu atas apa yang dilakukan oleh mereka.
Bumi yang kita huni sekarang ini telah berumur jutaan tahun lamanya. Manusia yang menghuni bumi ini telahberusia ratusan ribu tahun lamanya.
Dalam rentang waktu yang demikian lama, manusia telah menciptakan banyak sekali kreasi dan penemuan penemuan yang beraneka ragam, sesuai dengan situasi dan kondisinya masing masing.
Mereka yang tangguh dan rajin, akan menghasilkan karya yang monumental yang terus dikenang sepenjang zaman. Sedangkan mereka yang malas, tak berdaya, tidak akan menghasilkan apa apa.
Al-Qurán telah menjelaskan beberapa hasil kecerdasan akal manusia dari kaum kaum terdahulu. Antara lain cara mengubur orang mati(al-Maidah :31); pembuatan patungWadd, Suwa’, Yaghuts, Yaúq dan Nasr(Nuh: 33), budaya pembuatan bahtera, kapal laut (al-Fulk) ( Hud:37 ), papan (al Alwah) dan pasak (al-Qamar:13 ).Pada masa Nabi Idris berkembang budaya tulis menulis dengan pena.
Kemudian pada masa Nabi Ibrahim keahlian membuat patung (tamatsil) untuk disembah demikian marak (al-Anbiya’:52 ).
Dalam bidang logika,Nabi Ibrahim mahir berdiskusi dan berdebat. Semua lawannya bertekuk lutut dan bungkam karenanya(al-Anbiya’:65, al-Baqarah:258).Nabi Yusuf memiliki strategi ulung dalam urusan logistik.
Pada masanya muncul teori ekonomi yang berbasis pertanian (Yusuf:46-49). Dengan itu Nabi Yusuf mampu menghadapi paceklik yang dahsyat di Mesir selama 7 tahun lamanya.