Pada bulan Ramadan ini, berita Megan Lovelady yang masuk Islam cukup viral di Selandia Baru.
Artikel ini akan memuat kisah perjalanan Megan Lovelady hingga akhirnya dia memutuskan masuk Islam seperti disarikan dari ganaislamika.
Gelombang Hijab di Selandia Baru
Megan adalah seorang pekerja di kafe, usianya baru 22 tahun.
Pada awalnya, dia hanya ingin membantu.
Sehari setelah serangan Masjid Al Noor, Christchurch, Megan mendengar kabar bahwa wanita Muslim takut ke luar rumah dengan mengenakan hijab karena takut akan keselamatan mereka.
Megan yang lahir di Tennessee, Amerika Serikat, bermigrasi ke Selandia Baru bersama keluarganya ketika dia berusia 7 tahun.
Hari itu Megan memutuskan untuk mengenakan jilbab dalam aksi solidaritas untuk para wanita Muslim.
"Aku menonton satu miliar video di YouTube tentang cara mengenakan kerudung. Supaya aku tidak menyinggung siapa pun," kata Megan.
Dia khawatir salah pakai, tidak sesuai dengan tradisi agama Islam.
Di kemudian hari, Megan menertawakan kehati-hatiannya itu, dia menyadari bahwa ternyata tidak ada standar khusus tentang cara mengenakan hijab.
Dan wanita Muslim cenderung tidak mempersoalkan bagaimana cara memasang simpul pada sebuah hijab.
Ketika Megan berjalan melewati jalan-jalan di Christchurch dengan kepala tertutup, dia merasa seolah-olah orang-orang memandangnya lebih dari biasanya.
Dia berharap dukungan kecil ini akan membantu para wanita Muslim agar terlihat “lebih normal”.