News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Jejak Hijab di Indonesia, Sekarang Tren, Dulu Jadi Identitas Perjuangan Muslimah Lawan Penjajah

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Model memperagakan busana dalam annual show bertema Menyapa Senja bertempat di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (2/5/2019). Vanilla Hijab meluncurkan 30 koleksi Vanilla Raya yang terinspirasi dari para perempuan Indonesia dengan berbagai kisah hidupnya. TRIBUNNEWS/HO

Peneliti asal Prancis, Denys Lombard, meletakkan sebuah ilustrasi menarik berjudul ‘an Achein woman’, seorang wanita Aceh dengan baju panjang dan jilbab tertutup rapat dalam bukunya ‘Kerajaan Aceh Jaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636)’.

Ilustrasi pakaian wanita Aceh tersebut ia ambil dari naskah Peter Mundy pada tahun 1637 atau empat tahun sebelum pemerintahan Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah pada tahun 1641. Ini artinya, perempuan Aceh sejak abad ke 17 sudah menutup auratnya.

Ilustrasi Peter Mundy dalam buku Denys Lombard, ‘Kerajaan Aceh Jaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636)’, hlm. 365. Sumber gambar: thisisgender.com ()

Meski begitu, beberapa informasi sejarah menunjukkan, bahwa budaya pemakaian hijab tidak serta merta datang begitu saja.

Terkadang ada juga penetrasi dari penguasa waktu itu yang menganjurkan, bahkan memaksa kaum perempuan masa itu mengenakan hijab.

Baca: Lakukan Hal Ini untuk Hindari Virus Monkeypox Seperti yang Terjadi di Singapura

Di Sulawesi Selatan misalnya, Arung Matoa (penguasa) Wajo, yang di panggil La Memmang To Appamadeng, yang berkuasa dari 1821-1825 memberlakukan syariat Islam.

Selain pemberlakuan hukum pidana Islam, ia juga mewajibkan kerudung bagi masyarakat Wajo.

Selain itu, di Mingakabau, pada masa gerakan revolusioner kaum Paderi muncul, hijab menjadi salah satu hal yang begitu mereka tekankan di kalangan kaum perempuan Minang.

Ilustrasi perempuan pada masa Paderi. Sumber gambar: http://jejakislam.net ()

Kala itu, mayoritas masyarakat Minangkabau tidak begitu menghiraukan syariat Islam, sehingga banyak sekali terjadi kemaksiatan. Menyaksikan itu, para ulama Paderi tidak tinggal diam.

Mereka memutuskan untuk menerapkan syariat Islam di Minangkabau, termasuk aturan pemakaian jilbab.

Bukan hanya jilbab, aturan ini bahkan mewajibkan wanita untuk memakai cadar.

Akibat dakwah Islam yang begitu intens di Minangkabau sehingga syariat Islam meresap ke dalam tradisi dan adat masyarakat Minang.

Hal ini dapat kita lihat dari bentuk pakaian adat Minangkabau yang cenderung tertutup.

Perempuan Minangkabau. Foto antara tahun 1908-1940. Sumber poto: http://jejakislam.net ()

Di Aceh, seperti juga di Minangkabau, dimana dakwah Islam begitu kuat, pengaruh Islam juga meresap hingga ke aturan berpakaian dalam adat masyarakat Aceh.

Selain informasi-informasi tentang mulai digunakannya hijab oleh perempuan Aceh sejak zaman Samudera Pasai, momentum yang menyebabkan meluasnya pemakaian hijab di kalangan kaum perempuan Aceh diduga berasal dari periode pertengahan Abad ke-19.

Vrouwen behonderende bij het sultanaat te Koetaradja atau Perempuan milik Kesultanan Kutaraja. Foto sekitar tahun 1903. Summber gambar: thisisgender.com ()
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini