Apa yang sulit, baik untuk tahun ini maupun tahun sebelumnya, adalah sakit kepala.
Untuk beberapa alasan aku selalu sakit kepala di malam hari. Mungkin karena udara panas, atau mungkin karena ujianku, siapa yang tahu?
3. Banyak Pertanyaan yang Berulang
Ini adalah tahun kedua yang aku sadari, bahwa banyak orang yang tidak benar-benar mengetahui tentang Ramadan.
Teman-teman Muslimku sering mendapatkan pertanyaan yang sama, beberapa dari mereka tidak memiliki masalah untuk menjawabnya, namun beberapa dari mereka cukup jemu.
Bagiku ini selalu cukup jelas, bahwa ini adalah bulan suci, maka Anda dilarang minum atau makan di siang hari.
Bagiku ini cukup mengejutkan, karena aku tinggal di Antwerpen yang orang-orangnya sangat beragam, jadi sebelumnya aku berasumsi bahwa semua orang tahu apa artinya (Ramadan).
4. Di Sisi Lain, Perhatian Semakin Tumbuh
Meskipun banyak orang tidak memiliki informasi yang cukup, tapi ada banyak acara yang mendidik dan memotivasi orang untuk turut berpartisipasi.
Misalnya di sekolahku, mereka mengadakan acara pada sore hari, mengundang semua orang untuk berkumpul bersama menikmati iftar, Muslim dan non-Muslim.
Non-Muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari itu.
Ini juga bisa diartikan untuk tidak merokok atau makan makanan manis pada hari itu, intinya melakukan pantangan untuk diri sendiri dengan cara apa pun yang memungkinkan.
5. Betapa Buruk Kemampuan Memasakku
Semuanya, segala sesuatunya tampak begitu bagus ketika aku melihat foto-foto iftar dari teman-temanku.
Aku tahu keterampilan memasakku biasa saja, tapi, wow!
Begitulah yang aku alami, semoga Ramadan Anda semua diberkati dan damai, dipenuhi oleh cinta yang membuncah. (ganaislamika/PH)
Artikel ini telah tayang di ganaislamika dengan judul Maurane, Gadis Belgia Non-Muslim yang Ikut Berpuasa Ramadan, inilah Pengalamannya