Simak penjelasan mengenai tidur seharian saat puasa, apakah bisa disebut ibadah? Berikut penjelasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Menjalankan ibadah puasa membuat orang untuk mudah lelah dan lemas dalam melakukan aktivitas.
Hal itu membuat banyak orang memilih tidur untuk menghabiskan waktunya.
Ada yang beranggapan bahwa tidur adalah ibadah saat bulan Ramadhan.
Namun, bagaimana jika seseorang tidur seharian? Apakah masih tetap disebut ibadah?
Baca: Mencium atau Memeluk Pasangan saat Berpuasa, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasannya!
Baca: Marah atau Emosi Saat Berpuasa, Batalkah Puasanya? Berikut Penjelasannya!
Syamsul Bakri, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Surakarta, menuturkan hadits tentang tidur saat berpuasa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa s bersabda,
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
(Perowi hadits ini adalah ‘Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3/1437)
Menurut Syamsul, hadits tersebut dapat dimaknai dua hal.
"Pertama, tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, supaya orang tersebut tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa atau membuat puasa menjadi tidak berkualitas," ujar Syamsul.
Oleh karena itu, dalam konteks tersebut, tidur menjadi ibadah.
Kedua, meskipun begitu, hadits ini bukan berarti menyuruh orang agar terus tidur seharian saat berpuasa.
"Lebih baik orang itu bekerja, tetapi tanpa harus melakukan sesuatu yang membuat puasa batal. Masalahnya bukan soal puasa itu batal atau tidak, tetapi bagaimana puasa dapat berkualitas," sambung Syamsul.