TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Muhammad Arifin Ilham meninggal dunia di Penang, Malaysia, pada Rabu (22/5/2019) malam. Kepergiannya seolah memberikan teladan pada muslim agar menyiapkan hidup dan mati.
Ustaz Arifin Ilham pun seperti sudah sangat siap menjemput kematiannya. Ia pun berwasiat, mulai kain kafan hingga lokasi makam sudah disiapkan.
Di akhir hidupnya, anak dan istri-istrinya yang ditinggalkan telah memenuhi wasiatnya.
Keluarga dan pengurus Pondok Pesantren Az-Zikra dua kali menggelar salat jenazah begitu jenazah penceramah Ustaz Arifin Ilham tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakata Timur, usai diterbangkan dari Penang, Malaysia, Kamis (23/5/2019) sore.
Selain keluarga, sejumlah pejabat menyambut dan mengiringi pemberangkatan jenazah Ustaz Arifin ke tempat pemakaman di lingkungan Pondok Pesantren Az-Zikra, Cibadung, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Di antaranya Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Jenazah disalatkan jemaah di dua masjid, yakni yang berada di Pondok Pesantren Az-Zikra Sentul dan Az-Zikra Gunung Sindur.
Tidak lama disemayamkan di rumah duka atau kediaman, jenazah dibawa ke masjid diiringi lantunan kalimat zikir dan salawat.
Di dalam masjid, kalimat zikir terus dilafaskan.
Setelahnya, salat jenazah dipimpin oleh putra sulung Ustaz Arifin, Muhammad Alvin Faiz sekitar pukul 17.35 WIB.
Para pengurus Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur sudah tampak sibuk menyiapkan sebuah liang lahat sejak Kamis pagi.
Liang lahat tersebut untuk pemakaman jenazah Ustaz Arifin Ilham. Sejumlah tenda di lokasi makam juga didirikan.
Meski jenazah sang ustaz belum datang ke lokasi pemakaman, namun sejumlah pelayat dari berbagai daerah terus berdatangan.
Mayoritas para pelayat yang datang mengenakan pakaian serba putih.
Penanggung Jawab Tahfizh Alquran Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur, Abdur Rahman mengatakan, pihaknya sengaja menyiapkan liang lahat untuk pemakaman Ustaz Arifin Ilham di lingkungan ponpes sebagaimana permintaan atau wasiat dari almarhum semasa hidup.
Bahkan, permintaan itu disampaikan Ustaz Arifin Ilham pada 2015.