Hal ini berdasarkan hadis:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ يَوْمَ الْعِيدِ أَمَرَ بِالْحَرْبَةِ فَتُوضَعُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَيُصَلِّي إِلَيْهَا وَالنَّاسُ وَرَاءَهُ … [متفق علي
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW apabila keluar untuk salat Id memerintahkan agar menancapkan tombak di depannya. Kemudian ia salat menghadap kepadanya sementara jamaah berada di belakangnya. [HR. Muttafaq ‘alaih].
- Tata Cara Salat Idul Fitri
Salat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat, tanpa azan, iqamat, dan bacaan ash-shalatul jami’ah (الصلاة الجامعة).
Serta tanpa disertai salat sunat, baik sebelum maupun sesudahnya, sesuai dengan tuntunan Nabi SAW.
Namun, selebihnya, secara garis besar, syarat dan rukun salat Idul Fitri tidak terlalu berbeda dengan salat lima waktu.
Termasuk dalam hal yang membatalkan.
Hanya saja, ada beberapa gerakan dan bacaan yang berbeda di sana.
Berikut Niat dan Tata Cara Salat Idul Fitri
1. Niat Salat Ied
Salat Ied didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil fithri” kalau dilaksanakan sendirian.
Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
Ushalli sunnatan ‘iidil fithri rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa