News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Mutiara Ramadan: Memudikkan Kesucian

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUDIK NAIK KRI - Penumpang saat turun dari KRI Makassar-590 usai sandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Senin (3/6). KRI Makassar membawa lebih dari 990 penumpang warga Kaltim sebagai peserta mudik gratis dengan rute Balikpapan-Surabaya kerjasama TNI AL dan Departemen Perhubungan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Inilah solidaritas organik, yakni suatu anyaman hidup bermasyarakat di mana hubungan antarindividu saling kenal, saling terkait, dan saling menyapa, serta penuh empati.

Suasana batin yang fitri terus dijaga dan dimanfaatkan secara maksimal, antara lain dengan mentradisikan saling bersilaturahmi dan bermaafan.

Terkait tradisi silaturahmi, muncul gejala sosial yang amat mudah diamati beriringan Hari Raya Idul Fitri, yaitu arus mudik.

Para pemudik tengah menunggu kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Transportasi menjadi masalah utama menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri.

Berkenaan dengan fenomena mudik, sebenarnya untuk kembali menguatkan pertalian tradisional, dengan akar budayanya di kampung.

Prosesi Ritual

Namun faktanya tradisi mudik bukan sekadar pulang kampung.

Lebih dari itu mudik menjadi prosesi ritual yang mencerminkan nilai-nilai fundamental kehidupan yaitu cinta sesama manusia.

Selain itu juga melambangkan suatu sikap dan gaya hidup serta ketertarikan manusia terhadap komunitas dan sejarahnya.

Karena itu, upaya membendung terjadinya luapan arus mudik atau bahkan budaya mudik bukan hal gampang karena hal ini berkaitan dengan dorongan alamiah atau fitri manusia.

Mereka ingin kembali kepada hal-hal berdimensi asal, seperti ingin kembali kepada orang-orang yang paling dekat, ibu-bapak dan saudara.

Para pemudik tengah menunggu kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2019). (Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com)

Dorongan dan kerinduan yang bersifat natural atau fitri itu juga merupakan dorongan yang mengajak orang kembali kepada asalnya, yakni kesucian, ingin meminta maaf kepada mereka.

Idul Fitri sebagai sarana atau medium bermaaf-maafan setelah menjalani tobat dan meminta maaf atau ampunan kepada Allah SWT.

Sebagai sarana meminta maaf, Idul Fitri juga merupakan ajang menjalin silaturahmi, menjalin kasih sayang, dimulai dari meminta maaf kepada orang tua dan sanak saudara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini