News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2019

Mutiara Ramadan: Memudikkan Kesucian

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUDIK NAIK KRI - Penumpang saat turun dari KRI Makassar-590 usai sandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Senin (3/6). KRI Makassar membawa lebih dari 990 penumpang warga Kaltim sebagai peserta mudik gratis dengan rute Balikpapan-Surabaya kerjasama TNI AL dan Departemen Perhubungan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Hal ini kemudian menjadi sesuatu yang sangat mendasar dalam melaksanakan dan merayakan Idul Fitri.

Artinya, bagi para perantau, merayakan Hari Haya Idul Fitri tanpa mudik nyaris tak bermakna.

MUDIK NAIK KRI - Penumpang saat turun dari KRI Makassar-590 usai sandar di Pelabuhan Gapura Surya, Tanjung Perak, Senin (3/6). KRI Makassar membawa lebih dari 990 penumpang warga Kaltim sebagai peserta mudik gratis dengan rute Balikpapan-Surabaya kerjasama TNI AL dan Departemen Perhubungan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Mobilitas mudik merefleksikan kesadaran atas nilai kerja, tindakan, dan hubungan sosial.

Sehingga seseorang mengenali kembali latar belakang budaya dan sosial serta asal muasal dirinya.

Hal ini terlihat dari kuatnya ikatan batin antara pemudik dengan kampung asal kelahirannya.

Kampung asal kelahiran dapat dipahami secara rohani sebagai kampung halaman jiwa manusia yang suci, dari situ sumber sikap dan perilaku yang luhur seperti pengampunan dan solidaritas.

Maka kepulangan para pemudik pada dasarnya adalah upaya memudikkan kesucian itu kepada asalnya.

Sedangkan secara sosio-ekonomi mudik menjadi media demonstratif hasil dari kerja di perantauan sekaligus untuk menggali daya hidup baru agar lebih produktif ketika kembali ke rantau.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini