Imsak = 04.25
Subuh = 04.35
Terbit = 05.52
Duha = 06.20
Zuhur = 11.53
Asar = 15.14
Magrib = 17.47
Isya' = 19.00
29 Ramadan 1441 H (22 Mei)
Imsak = 04.26
Subuh = 04.36
Terbit = 05.52
Duha = 06.20
Zuhur = 11.53
Asar = 15.14
Magrib = 17.47
Isya' = 19.00
30 Ramadan 1441 H (23 Mei)
Imsak = 04.26
Subuh = 04.36
Terbit = 05.52
Duha = 06.21
Zuhur = 11.53
Asar = 15.14
Magrib = 17.47
Isya' = 19.00
Baca: Bermesraan dengan Suami Membatalkan Puasa Ramadhan? Simak Hukum dan Penjelasannya
Baca: Promo Diskon Alfamidi Akhir Pekan Berlaku Cuma 3 Hari, Potongan Harga Spesial Ramadhan
Doa Buka Puasa
Dalam keterangan hadis ada dua doa buka puasa yang masyhur di kalangan masyarakat umum.
Doa buka puasa pertama adalah dari hadis Rasulullah yang diriwiyatkan dari Abu Dawud.
Bunyi doanya seperti ini:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Dzahaba ddhoma'u wabtallatil uruqu watsabbatil ajru insya Allah
Artinya: Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.
Doa buka puasa kedua berasal dari hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim yang bunyinya:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: "Ya Allah karanaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."
Lalu mana yang benar di antara kedua doa tersebut?
Tidak ada yang salah dari dua doa yang sama-sama memiliki riwayat dari hadis Rasulullah SAW.
Sebagian ulama dari Madzhab Imam Syafi'i lalu mengambil jalan tengah dengan menggabungkan dua doa tersebut sehingga doa buka puasa Ramadan menjadi seperti ini:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Itulah tentang doa buka puasa Ramadan sesuai dengan apa yang pernah dicontohkan Rasulullah, diriwayatkan oleh para sahabat dan ahli hadist lalu menjadi masyhur di tengah masyarakat.
Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
(Tribunnews.com/Fajar/Husein Sanusi)