TRIBUNNEWS.COM- Ada satu malam di bulan Ramadhan yang paling dinanti oleh umat muslim.
Yaitu pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan yang disebut dengan malam Lailatul Qadar.
Malam Lailatul Qadar juga disebut dengan malam seribu bulan.
Bagi siapapun yang mengerjakan amalan di malam ini maka akan mendapatkan pahala yang berlipatganda.
Itulah sebabnya Lailatul Qadar dijuluki dengan malam seribu bulan.
Baca: Makna Takjil yang Sebenarnya, Ternyata Artinya Bukan Buka Puasa
Baca: Hal-hal yang Membatalkan Puasa serta Siapa Saja yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan
Lalu, bagaimana tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar?
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr H.Baidi menjelaskan, ada tanda-tanda secara alamiah.
Artinya, kondisi alam turunnya Lailatul Qadar.
Cuaca pada malam hari sangat tenang dan udara terasa segar.
Pada pagi hari sinar matahari cerah dan tidak panas.
Saat malam Lailatur Qadar umat muslim disunnahkan untuk melakukan iktikaf, memperbanyak berdzikir dan istighfar.
Sementara itu, dilansir lampung.kemenag.go.id, dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan,” (HR Ath Thoyalisi).
Matahari pagi dalam keadaan jernih, tidak ada pancaran sinar
Dari Abi bin Ka’ab, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Subuh baru dari malam Lailatul Qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik” (HR Muslim).