- SUBUH = 05:05
- TERBIT = 06.21
- DUHA = 06:50
- ZUHUR = 12:19
- ASAR = 15:39
- MAGRIB = 18:10
- ISYA = 19:23
26 Ramadan 1441 H
- IMSAK = 04:55
- SUBUH = 05:05
- TERBIT = 06.21
- DUHA = 06:50
- ZUHUR = 12:19
- ASAR = 15:39
- MAGRIB = 18:10
- ISYA = 19:23
27 Ramadan 1441 H
- IMSAK = 04:55
- SUBUH = 05:05
- TERBIT = 06.22
- DUHA = 06:50
- ZUHUR = 12:19
- ASAR = 15:39
- MAGRIB = 18:10
- ISYA = 19:23
28 Ramadan 1441 H
- IMSAK = 04:55
- SUBUH = 05:05
- TERBIT = 06.22
- DUHA = 06:51
- ZUHUR = 12:19
- ASAR = 15:39
- MAGRIB = 18:10
- ISYA = 19:23
29 Ramadan 1441 H
- IMSAK = 04:55
- SUBUH = 05:05
- TERBIT = 06.22
- DUHA = 06:51
- ZUHUR = 12:19
- ASAR = 15:39
- MAGRIB = 18:10
- ISYA = 19:23
30 Ramadan 1441 H
- IMSAK = 04:56
- SUBUH = 05:06
- TERBIT = 06.22
- DUHA = 06:51
- ZUHUR = 12:19
- ASAR = 15:39
- MAGRIB = 18:10
- ISYA = 19:23
Dalam buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah terbitan Pustaka Muslim, disebutkan bahwa sebenarnya tidak ada tuntutan untuk melafalkan niat puasa.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, "Tidaklah sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan dan pendapat ini tidak terdapat perselisihan di antara para ulama".
Namun, beberapa kalangan percaya bahwa niat puasa harus dilafalkan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Baca: Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah, Lengkap Beserta Tuntunan Pelaksanaan Khutbah
Baca: Hukum dan Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
2. Doa Buka Puasa
Lafadz Pertama,
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
Lafadz Kedua,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki. (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud: 2/306, no. 2357 dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678)
(Tribunnews.com/Febia Rosada)