TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pekerja tengah sibuk memoles dinding Masjid Istiqlal. Masjid terbesar se-Asia Tenggara itu tengah direnovasi. Bagaimana sejarah Masjid Istiqlal?
Masjid ini memiliki jejak panjang sebelum terbangun megah.
Bahkan sempat menimbulkan perdebatan dua pendiri bangsa, Soekarno dan Mohammad Hatta.
Kubah Masjid Istiqlal memiliki ukuran berdiameter 45 meter. Angka 45 melambangkan tahun 1945,
tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Staf Protokol Masjid Istiqlal, Didi Hadian menjelaskan nama Istiqlal berasal dari Bahasa Arab, yang artinya merdeka.
Nama merdeka tak lepas dari perjuangan bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan.
"Sebagai manifestasi atas kemerdekaan. Bentuk rasa syukur maka dibuatlah Masjid Istiqlal," ujar Didi
kepada Tribun .
Ada 12 pilar yang menopang kubah di Masjid Istiqlal.
Angka 12 ini diambil dari tanggal kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yaitu 12 Rabiul Awwal.
Sekaligus menandakan ada 12 bulan dalam setahun.
Masjid Istiqlal terdiri dari 5 lantai, untuk menandai ada 5 poin dalam rukun Islam.
"Luas masjid 9,5 hektar. Berkapasitas 200 ribu jemaah kalau keadaan full dari lantai dasar, sampai 5 lantai ke atas," ujar
Didi.
Perselisihan Soekarno dan Hatta
Ada kisah di balik sebelum pemancangan tiang pertama pada 24 Agustus 1961 lalu. Presiden Soekarno
dan Wakil Presiden Mohammad Hatta sempat memiliki pendapat yang berbeda.
Soekarno ingin Masjid Istiqlal dibangun terletak di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan
Katedral dan Jalan Veteran.