Cecep mengatakan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1441 H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Jumat, 22 Mei 2020.
“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat,"
"Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” jelas Cecep.
Posisi hilal awal Syawal 1441 H
Berdasarkan data dari Pelabuhan Ratu, posisi hilal awal Syawal 1441 H secara astronomis tinggi hilal minus 4,00 derajat.
Dengan jarak busur bulan dari matahari 5,36 derajat dan umur hilal minus 6 jam 55 menit 23 detik.
Sementara itu, kriteria imkanurrukyat yang disepakati MABIMS adalah minimal tinggi hilal dua derajat, elongasi minimal 3 derajat, dan umur bulan minimal 8 jam setelah terjadi ijtima'.
"Ini sudah menjadi kesepakatan MABIMS," kata Cecep.
Oleh karena itu, hingga kini belum ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia.
“Dari referensi yang ada, maka tidak ada referensi apapun bahwa hilal Syawal 1441H pada Jumat ini teramati di seluruh Indonesia,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah/Daryono)