TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno disebut pernah bersembunyi di Masjid Al-Riyadh Kwitang bersama Habib Ali. Terutama saat zaman penjajahan Belanda.
Masjid Al-Riyadh tercatat sebagai nadi pergerakan dakwah di tanah batavia. Tokoh nasional seperti KH.
Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan, dan Presiden Soekarno pernah singgah di masjid yang didirikan oleh
Habib Ali Al Habsyi.
Habib Ali disebut pernah membantu Bung Karno untuk bersembunyi.
"Menurut kisah, berbulan-bulan (Bung Karno) di sini. Sebagai persembunyian dari Belanda," ujar
seorang pengurus masjid kepada Tribun Network.
Menurut informasi yang dihimpun, Bung Karno sempat 'nyantri' dengan Habib Ali atas usulan M. Husni
Thamrin.
Tujuannya untuk menghindari ancaman Jepang dan Belanda. Pada saat itu Habib Ali dihormati
oleh penjajah.
"Habib Ali juga berperan sebagai teman berbincang Bung Karno," tuturnya.
Dalam buku Sumur yang tak Pernah Kering disebutkan salah satu ulama yang berperan penting dalam
penyebaran Islam di Betawi adalah Habib Ali Alhabsyi (1870-1968) di Kwitang.
Selama hidupnya, Habib Ali kerap berdakwah di tengah ribuan orang yang haus akan spiritual. Beliau
adalah pendiri dan pimpinan pertama Majelis Taklim Habib Ali Alhabsyi.
Habib Ali banyak memberikan sumbangan pemikiran bagi kemajuan umat, bangsa, dan negara. Dia
tampil sebagai cendekiawan yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di mancanegara.
Sumur Tak Pernah Kering
Seorang pengurus bercerita, Habib Ali, membuat sumur di area masjid. Sumur dibuat oleh Habib Ali
guna sebagai air bersuci atau berwudu.
Sumur dipercaya berisi 'air syifa' yang berarti dapat menyembuhkan suatu penyakit.
"Tapi begini, air syifa ini sebagai perantara saja. Selebihnya wajib meminta sama Allah. Karena pesan
Habib Ali harus berdoa hanya kepada Allah. Air syifa cuma perantara ya," ucapnya.