Mari kita panjatkan tahmid dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmatNya yang tiada terhingga, sehingga pada hari ini kita masih dapat merayakan Idul Fitri 1441 H, meskipun dalam kondisi yang masih mengharuskan kita untuk terus waspada dan berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Shalawat dan salam mari kita mohonkan bagi nabi kita Muhammad saw.:
Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammad wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad.
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Allāhu Akbar.
Suasana Idul Fitri tahun ini, bahkan ibadah selama bulan Ramadan yang baru lalu, kita rasakan benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun ini, kita melaksanakan semua ibadah dari rumah bersama keluarga. Sekarang mari kita gali hikmah di balik semua itu, mengapa Allah SWT menguji kita dengan wabah virus corona, makhluk
kecil yang membuat kita dan seluruh umat manusia berada dalam situasi dan kondisi serba terbatas.
Tentu saja banyak hikmahnya, tapi yang terpenting di antaranya ialah:
Pertama, agar kita tidak sombong.
Mari kita bermuhasabah sejenak, kita koreksi diri kita. Barangkali selama ini kita sering bersikap angkuh dan sombong terhadap Allah SWT.
Kita sering mengabaikan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya, bahkan mungkin berdoa pun kita enggan.
Barangkali karena kesombongan itulah Allah SWT memberi kita ujian dengan menghadapkan kita pada makhluk-Nya yang amat sangat kecil tetapi mampu memporakporandakan seluruh dunia.
Tentang kesombongan ini kita diperingatkan dengan sebuah Hadis Qudsi, yang artinya:
Rasulullah saw bersabda, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Kesombongan itu adalah selendangku, dan keagungan adalah sarungku. Siapa yang mencoba menyamai aku pada salah satu dari keduanya, niscaya aku lemparkan ke dalam neraka. (Hadis Riwayat Abu Daud)
Kedua, agar kita menghayati dan menyadari bahwa ajaran Islam itu mudah.