“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu kematian.” (QS. Al-Hijr: 99).
Keempat: Yang merugi tidak mendapatkan Lailatul Qadar, hanya memikirkan persiapan lebaran saja dengan berada di mall-mall
Ada yang malam ke-27 Ramadan malah satu keluarga jalan-jalan ke mall di saat masjid-masjid penuh dengan orang yang iktikaf. Mereka yang di masjid sibuk mencari Lailatul Qadar, karena Lailatul Qadar di masa Nabi pernah terjadi di malam ke-27. Apa kerugiannya?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 1901)
Keutamaan seperti ini juga rugi tidak ia dapatkan,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3).
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Baca: 30 Gambar Ucapan Idul Fitri Bisa Diunduh, Cocok untuk Update Status WA, FB, IG, dan Medsos Lainnya
Baca: Bagaimana Hukum Orang yang Lupa Bayar Zakat Fitrah sebelum Salat Idul Fitri? Ini Waktunya yang Tepat
Kelima: Menuruti anak dalam perkara maksiat untuk memeriahkan Idul Fitri
Ada yang menuruti anak dalam hal maksiat seperti memberikan alat musik, petasan, dan hal-hal mudarat serta haram lainnya. Dari sisi petasan untuk memeriahkan hari raya, di dalamnya tak ada manfaat sama sekali. Yang ada hanya suara bising yang mengganggu orang lain. Dalam ajaran Islam yang dituntunkan adalah seperti disebutkan dalam hadits,
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ