Uno dengan pihak-pihak pengelola terkait berupaya untuk melakukan penjagaan ketat sebelum masuk tempat wisata.
"Yang harus kita lakukan itu pengetatan protokol kesehatan, jadi kita harus pastikan pihak pengelola melakukan (pengecekan) sesuai dengan prokes."
"Memastikan destinasi-destinasi tersebut patuh pada prokes, patuh terhadap pembatasan-pembatasan," ujar Uno, seperti dikutip dari YouTube Najwa Shihab.
Namun demikian, pihaknya tetap akan menyesuaikan terhadap perkembangan peraturan pemerintah.
Jika terdapat kenaikan kasus Covid-19, maka akan dilakukan adaptasi demi menyesuaikan situasi yang terjadi.
"Pada dua Minggu kedepan, jika terjadi peningkatan (kasus Covid-19), maka mungkin kita harus melakukan adaptasi-adaptasi dan melakukan penyesuaian," pungkas Uno.
Baca juga: Pemerintah Larang Mudik, Produsen Ban Berharap Tren Pasar Tetap Positif
Gubernur Banten Minta Dibatasi
Sementara itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim mengusulkan untuk membagi kawasan wisata mana yang boleh dibuka dan harus ditutup.
"Saya mengusulkan bahwa tidak semua kawasan di Banten bisa gunakan atau kita ijinkan untuk kita buka."
"Mungkin bisa dibagi mana kawasan yang akan dibuka dan mana kawasan yang kita tutup," ujar Wahidin.
Ini dilakukan, mengingat Banten adalah lokasi strategis yang biasa dikunjungi warga Jakarta saat hari libur.
Baca juga: Meski Mudik Dilarang, Polisi Bolehkan Warga Bepergian Sekitaran Jabodetabek
"Ketika masyarakat Jakarta tidak pulang mudik, pilihannya cuman satu, berbondong-bondong ke Banten," ujar Wahidin.
Wahidin merasa khawatir jika pada pratek penjagaan ketat protokol kesehatan di tempat wisata tidak dapat dilakukan secara maksimal.