"Mulai dari perjalanan hingga di tempat wisata, prakteknya pada waktu kita coba memonitor wisata menggunaa prokes, kita kesulitan karena tempat wisata kita sangat terbuka," kata Wahidin.
Mengacu pada libur lebaran dan tahun baru tahun sebelumnya, masyarakat semua berbaur di tempat wisata.
Sehingga, pemerintah daerah dan pihak pengelola merasa kesulitan dalam menerapkan penjagaan prokes.
Lantas, seetelah 2 minggu berlalu baru dilakukan pemeriksaan, terdapat peningkatan penyebaran Covid-19.
"Pegalaman dari Tahun Baru dan Lebaran yang lalu, orang-orang berbaur orang-orang diberbagai tempat."
"Kami kesulitan mengatasi masalah prokes, dan ternyata setelah seminggu kerumunan itu, (kasus Covid-19) naik dengan tajam," ujar Wahidin.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Baca juga berita lain terkait Mudik Lebaran 2021