Sehingga, tanah tersebut akan terus ada dan manfaat dari keuntungannya bisa digunakan untuk banyak kebutuhan lainnya.
Lebih Banyak Menghasilkan Keuntungan
Wakaf produktif tidak hanya sekedar mengumpulkan aset dan menggunakannya, namun memutar aset tersebut menjadi sebuah kegiatan bisnis yang menghasilkan profit.
Profit tersebut nantinya bisa digunakan untuk scale up bisnis, aset wakaf, atau mengembangkan lebih besar lagi program-program dari wakaf tersebut.
Misalnya saja, ada sebuah lahan yang gersang diwakafkan oleh seorang waqif.
Kemudian lahan tersebut dikelola dengan dana wakaf untuk menjadi sebuah lahan perkebunan buah naga.
Hasil buah naga tersebut kemudian dipasarkan dan menghasilkan profit.
Keuntungan tersebut bisa digunakan untuk memperluas kebun, membeli lahan baru, dan memberdayakan dhuafa lainnya yang membutuhkan pekerjaan.
Keuntungannya Bisa Digunakan Lintas Sektor
Keuntungan wakaf produktif bukan saja bisa digunakan untuk scale up bisnis dari aset yang sebelumnya, namun juga untuk lintas sektor.
Misalnya yang awalnya dari hasil keuntungan perkebunan, kemudian digunakan untuk membiayai bisnis baru di bidang kesehatan, teknologi, dan sebagainya.
Asalkan semua keuangannya jelas dan transparan serta dimanfaatkan kepentingan umat maka hal tersebut sangat mungkin dilakukan.
Hal ini seperti yang juga dilakukan di negara seperti Turki.
Di sana sudah banyak hotel-hotel atau fasilitas umum yang dibuat dari dana atau aset wakaf.