Keuntungan dari hotel atau fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pendidikan anak yatim dhuafa, membiayai rumah sakit, dsb.
Membuka Lapangan Pekerjaan Baru
Potensi wakaf produktif juga membuat lahirnya banyak pekerjaan baru dan peluang ekonomi lebih luas.
Misalnya saja jika kita membuka rumah sakit baru berbasis wakaf, maka akan membutuhkan SDM yang bekerja di dalamnya.
Setidaknya membutuhkan perawat, pengelola aset, layanan kebersihan, layanan kasir, dsb.
Begitu pun dengan berbagai aset lainnya, akan membuat ekonomi bisa bertumbuh dan membuka berbagai peluang lainnya.
Secara tidak langsung, wakaf produktif membantu perekonomian Indonesia secara makro.
Pengelolaan Harus Profesional
Banyak yang berpikir bahwa wakaf dikelola oleh orang yang ahli agama.
Kenyataannya, wakaf tidak hanya butuh ahli agama namun juga ahli di bidang-bidang tertentu yang berhubungan langsung dengan aset wakaf tersebut.
Misalnya saja ahli bisnis, ahli analisa dan strategis, ahli pendidikan jika aset wakaf berkenaan dengan pendidikan, atau ahli kesehatan jika aset berkenaan dengan kesehatan.
Untuk itu, penting sekali bagi umat Islam memiliki ahli-ahli di seluruh bidang dan sektor masyarakat.
Bisnis tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dikelola secara profesional oleh ahlinya.
Hal ini juga menjadi PR dari seluruh lembaga wakaf atau nazir wakaf di Indonesia saat akan mengelola aset wakaf produktif.
(Tribunnews.com/Triyo)
Baca berita seputar Ramadhan di sini.