Laporan Reporter Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahukah Anda masjid tertua yang berada di DKI Jakarta? Jelajah Masjid Tribunews.com menemukannya.
Tak ada yang menyangka bahwa sebuah masjid yang tersembunyi di tengah-tengah pemukiman adalah masjid tertua di Ibukota.
Jelajah Masjid Tribunnews kali ini menyambangi Masjid Jami Al Anshor yang berada di Jl Pengukiran II, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
Pantauan Tribunnews.com, untuk menuju masjid ini harus memasuki sebuah gapura di sebelah barat dari Jalan Pegangsaan Raya.
Dari gapura ini, pemukiman padat telah menanti.
Baca juga: Zaskia Adya Mecca Pertanyakana Etika Bangunkan Sahur Via Toa Masjid, Bagaimana Hukumnya?
Baca juga: Asal Usul Rawabangke dan Sejarah Panjang Masjid Jami Al Anwar, Masjid Tertua di Jatinegara
Masjid Jami Al Anshor tak terlihat keberadaannya jika bukan karena sebuah papan yang menuliskan adanya masjid dari Dinas Museum dan Sejarah Pemerintah DKI Jakarta.
Papan yang tampak sudah lapuk dan usang itu mengarah ke sebuah gang kecil. Terparkir sejumlah sepeda motor di sepanjang gang tersebut.
Namun pemandangan kontras terlihat di bagian atas. Tampak jemuran para warga yang tinggal di lantai dua menggantung dan terpampang jelas.
Baca juga: Pesan Keberagaman Pada Bangunan Masjid Babah Alun Desari, Paduan Budaya Tionghoa, Arab dan Betawi
Baca juga: Cerita di Balik Megahnya Masjid Emas Aceh, Mimpi Terpendam Sang Saudagar Terwujud Setelah 20 Tahun
Beberapa pakaian dalam, celana, kaus hingga handuk bergelantungan di atas gang kecil itu yang menuntun ke arah Masjid Jami Al Anshor.
Wakil Ketua Masjid Jami Al Anshor Iskandar mengatakan masjid yang dibangun tahun 1648 itu merupakan masjid tertua di DKI Jakarta.
"Mungkin nggak ada yang nyangka masjid ini masjid tertua di DKI Jakarta. Soalnya dibangun 1648, yang lain (masjid lain, - red) rata-rata dibangun di tahun 1700-an. Berarti sekarang udah 373 tahun (usianya)," ujar Iskandar, ketika ditemui Tribunnews.com, di lokasi, Jumat (23/4/2021).
Akan tetapi, tak banyak peninggalan sejarah yang tersisa dari masjid yang dibangun diatas tanah wakaf milik warga India dengan luas 1.703 m² tersebut.
Saat ini hanya tersisa galar atau balok kayu jati dibagian langit-langit masjid yang menjadi penghubung dari empat tiang marmer penyangga utama.