Itikaf dianjurkan untuk dilakukan pada saat sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
Hal ini dilakukan untuk mencari malam lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Menurut Dr. Eko Asmanto M.Phil, itikaf menjadi hal yang menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadhan.
Baca juga: Quraish Shihab Jelaskan Anjuran Pelaksanaan Buka Puasa, Itikaf, dan Tadarus saat Pandemi Corona
Gus Agus Salim selaku dosen Syariah UNU Purwokerto juga memaparkan beberapa syarat melakukan itikaf, sebagai berikut.
Sayart Melakukan Itikaf
- Berada di masjid
- Muslim
- Niat
- Bersih dari Hadast besar dan kecil.
Hal utama yang harus dilaksanakan saat beritikaf adalah menyibukkan diri dengan ketaatan ibadah.
Seperti melaksanakan shalat, bertasbih, berdzikir, membaca Al Quran dan menyibukkan diri dengan ilmu seperti belajar.
Melakukan kegiatan tersebut tidak ada yang dihukumi makruh, dan tidak ada hal yang menyalahi keutamaan.
Selain melakukan iktikaf, saat menjumpai malam Lailatul Qadar, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa-doa untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar.
Dikutip dari tayangan OASE Tribunnews.com, Miftahullaq M.S.I menjelaskan, ada sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah untuk menghidupkan malam lailatul qadar, sebagai berikut: