Pertanyaan lain yang juga kerap muncul yang terkait dengan pembahasan Nisfu Syaban, yakni soal diangkatnya catatan amal manusia.
Benarkah pada malam Nisfu Syaban catatan amalam manusia dilaporkan dan diangkat ke langit?
Sulhani menerangkan, menurut ulama, proses pelaporan amal kepada Allah ‘azza wa jalla terjadi pada beberapa periode waktu.
Ada tiga periodik waktu catatan alam dilaporkan ke langit, yakni dalam periode harian, mingguan dan juga tahunan.
Pada periode harian, yakni pada waktu subuh dan sore hari saat waktu ashar.
Kedua, yakni secara mingguan, terjadi pada hari Kamis.
Ini juga mengacu pada dalil hadist mengenai puasa Senin Kamis.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Selanjutnya, catatan amal juga dilaporkan dalam periode tahunan, dan ini terjadi pada bulan Sya'ban.
Namun apakah pelaporannya terjadi pada malam Nifsu Sya'ban?
Sulhani tak menjelaskan apakah secara persis pelaporannya pada malam Nifsyu Syaban, namun ia menerangkan pada malam Nifsyu Syaban ini merupakan malam yang istimewa.
Yakni beberapa dosa dihapuskan oleh Allah SWT, ada yang berdoa diijabah, dan ada pula yang memohon ampun atas dosanya diampuni oleh Allah SWT.
"Kita hanya bisa memohon kepada Allah, malam Nisfu Syaban itu wallahualam (diangkat catatan amal), ini kalau benarpun atau yang tidak benarpun yang kita lakukan itu sesuatu. Benar atau tidaknya riwayat tersebut wallahualam, tapi yang kita ketahui dikesempatan itu kita memohon kepada Allah dan kita berharap doa kita diterima," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio/Suci)
Berita Lain Terkait Bulan Syaban