“Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zhalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih.”
3. Zhalim pada diri sendiri
Bentuk yang ketiga adalah zhalim kepada diri sendiri.
Bagaimana seseorang dapat menzhalimi dirinya sendiri?
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan Berbahasa Arab, Latin, serta Artinya, Lengkap dengan Rukun & Syarat Puasa
Baca juga: Suami Istri Belum Sempat Mandi Junub hingga Imsak Tiba, Bisa Melanjutkan Puasa? Simak Penjelasannya
Seseorang telah menzhalimi dirinya sendiri ketika ia melakukan dosa dan kemaksiatan. Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 32:
ثُمَّ أَورَثنَا الكِتابَ الَّذينَ اصطَفَينا مِن عِبادِنا ۖ فَمِنهُم ظالِمٌ لِنَفسِهِ وَمِنهُم مُقتَصِدٌ وَمِنهُم سابِقٌ بِالخَيراتِ بِإِذنِ اللَّهِ ۚ ذٰلِكَ هُوَ الفَضلُ الكَبيرُ
Artinya: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzhalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”
Dalam surat Ali-Imran ayat 117, Allah SWT berfirman:
وَما ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلٰكِن أَنفُسَهُم يَظلِمونَ
Artinya: “Allah tidak menzhalimi mereka, tetapi mereka yang menzhalimi diri sendiri.”
Penutup Kultum Ramadhan
Kemudian di penghujung kultum Ramadhan tersebut, beliau menjelaskan kaitan antara bahwa jika amanah tidak dilaksanakan dengan baik, maka hal tersebut adalah sebuah kezhaliman.
Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 72-73
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا