TRIBUNNEWS.COM - Bulan Ramadhan 1445 H/2024 sebentar lagi akan tiba.
Bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun lalu bisa segera untuk membayar atau qadha.
Sebab jika utang puasa di Ramadhan tahun lalu itu terlewat, maka umat Islam wajib membayar utang tersebut ditambah dengan denda.
Lantas kapan terakhir bayar puasa Ramadhan?
Dilansir dari laman kemenag.go.id ada dua pendapat ulama tentang batas waktu penggantian utang Ramadhan alias qadha.
Pendapat pertama, batas waktu qadha puasa Ramadhan adalah sampai puasa Ramadhan berikutnya tiba.
Pendapat tersebut diurai ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah. Sehingga, menurut pendapat pertama maka batas waktu qadha puasa adalah tanggal 10/11 Maret 2024.
Sedangkan pendapat kedua, yaitu menurut ulama Hanafiyah, batas waktu qadha puasa Ramadhan adalah tidak ada batas waktunya.
Artinya, qadha puasa boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau tahun-tahun selanjutnya.
Tentunya kecuali hari-hari raya seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan hari tasyrik 11, 12, 13 Zulhijjah.
Bagaimana jika jumlah Hari yang ditinggalkan tidak diketahui?
Baca juga: Niat Qadha Puasa Ramadhan, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Melaksanakan qadha puasa sebanyak hari yang telah ditinggalkan merupakan suatu kewajiban baik qadha puasa untuk dirinya sendiri, maupun untuk anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
Namun dalam hal ini, tidak mustahil terjadi bahwa jumlah hari yang harus qadha puasa itu tidak diketahui, misalnya lantaran sudah terlalu lama, atau memang sulit diketahui jumlah harinya.
Dalam keadaan seperti ini, alangkah bijak jika kita tentukan saja jumlah hari yang paling maksimum.
Lantaran kelebihan hari qadha puasa adalah lebih baik ketimbang kurang.